bakabar.com, BANJARMASIN – Meski Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan 1 Ramadan 1440 Hijriah jatuh pada Senin (6/5), namun pemantauan hilal di Banjarmasin tak terlihat jelas karena terhalang awan.
Ruhyatul hilal yang dipimpin Kepala Kantor Kementrian Agama Kalsel, Noor Fahmi itu dan disaksikan sejumlah ormas Islam, dilakukan di Bank Kalsel, Lantai 7, Minggu (5/5).
Metode rukyat yakni aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang nampak pertama kali setelah terjadinya ijtimak (konjungsi).
Awalnya, matahari masih terlihat jelas sekitar pukul 17.00 Wita. Namun, ketika masuk Maghrib saat terbenamnya matahari pukul 18.18 Wita, tak terlihat bulan sabit karena matahari terlindung awan.
“Karena tertutupi awan mendung jadinya hilal tidak terlihat. Namun kondisi ini tetap kita sampaikan ke pemerintah pusat apapun hasilnya. Itu sebagai hasil mereka,” terang Noor Fahmi.
Tidak hanya Fahmi saja yang melihat langsung, sejumlah saksi yang hadir juga tak melihat tampak bulan sabit melalui teloskop."Kami sarankan kita mengikuti metode hisab," beber Fahmi.
Metode hisab merupakan perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriyah.
Makanya, Fahmi tetap mengembalikan sepenuhnya kepada pemerintah pusat dalam menentukan awal bulan puasa.”Kita serahkan ketentuan awal bulan puasa ini kepada pemerintah pusat,” ujarnya.
Meskipun begitu, ia menghimbau masyarakat muslim khususnya di Kalsel agar bisa mengikuti kebijakan pemerintah pusat dalam menunjukkan awal Ramadhan 1440 H.
Baca Juga:Gerakan Perempuan GARBI Banjarmasin Jelang Ramadan
Baca Juga:Peziarah Ramai Jelang Ramadan, Petugas Ketiban Untung
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Syarif