Tak Berkategori

Bupati Launching Program Grakan Sadar Madu 

apahabar.com, KANDANGAN – 12 Orang warga binaan di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Kandangan mengikuti program…

Featured-Image
Bupati HSS Achmad Fikry saat menyerahkan modul pada warga binaan yang mengikuti pendidikan keaksaraan. Foto-Humas Pemkab HSS

bakabar.com, KANDANGAN – 12 Orang warga binaan di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Kandangan mengikuti program pendidikan keaksaraan dasar melalui masyarakat terpadu.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Achmad Fikry berkesempatan membuka Program Pendidikan Keaksaraan Dasar Melalui Masyarakat Terpadu (Grakan Sadar Madu), Jum’at (10/5/2019) di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Kandangan.

Hadir pada acara launching tersebut Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Kandangan Jeremi Leonta,SH,MH, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten HSS Noordiansyah,S.Sos,M.Si, Kepala BKD, Diklat Kabupaten HSS H.Zulkipli,S.Sos,M.AP, dan Kabid PAUD dan Dikmas Dinas Pendidikan Kabupaten HSS H.Zainal Abidin,M.Pd.

Baca Juga: Jika DKI Punya Kartu Lansia, Maka di HSS Ada Kartu Jaminan Hidup Lansia

Grakan Sadar Madu ini merupakan Proyek Perubahan dari Kabid PAUD dan Dikmas Dinas Pendidikan Kabupaten HSS, H. Zainal Abidin, M.Pd.

Bupati HSS H Achmad Fikry mengatakan Grakan Sadar Madu adalah Program Pendidikan Keaksaraan Dasar Melalui Masyarakat Terpadu untuk warga binaan Rutan Kelas IIB Kandangan yang buta aksara dan putus sekolah.

“Ada dua kegiatan yang kita laksanakan, yang buta aksara akan kita kawal dengan program keaksaraan dasar dan yang putus sekolah akan kita kawal dengan program paket A dan paket B,” ujarnya.

Lebih lanjut bupati dua periode ini mengatakan pihaknya berharap dengan adanya program ini dapat memberikan nilai lebih bagi warga binaan setelah mereka keluar nantinya.

“Kita juga akan terus tingkatkan sinergisitas dengan Rutan Kandangan serta akan terus mengawal semua warga binaan sehingga saat mereka keluar nanti kembali mempunyai kepercayaan diri dan mempunyai keterampilan yang bisa digunakan setelah keluar nanti,” bupati Achmad Fikry.

Sementara, Kabid PAUD dan Dikmas Dinas Pendidikan Kabupaten HSS H.Zainal Abidin M.Pd melaporkan Buta aksara atau buta huruf merupakan masalah mendasar yang membuat masyarakat hidup dalam kemiskinan. Memberantas buta aksara bukanlah tugas instansi atau lembaga terkait saja seperti Dinas Pendidikan namun menjadi pekerjaan rumah seluruh lembaga yang ada di bangsa ini.

Penghuni Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Kandangan adalah bagian dari warga masyarakat Kabupaten HSS yang perlu mendapatkan kesempatan untuk mengakses ilmu pengetahuan.

Baca Juga: Kementerian Sosial Calonkan Bupati HSS Menerima Penghargaan Nasional

Ia juga memperkenalkan 12 orang warga binaan yang mengalami kesulitan dan tidak mempunyai kemampuan dalam membaca, menulis dan berhitung. Serta warga binaan yang mengalami putus sekolah karena beberapa kendala dan persoalan. Oleh sebab itu diperlukan adanya program yang dapat menyentuh mereka.

Sementara itu, Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Kandangan, Jeremi Leonta,SH,MH menyampaikan pihak rutan telah melakukan suatu inventarisasi kepada seluruh warga binaan.

Ada warga binaan yang betul-betul belum mengenal aksara. Berdasarkan inventarisasi ini, berkoordinasi dan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan agar warga binaan mendapat suatu program pembinaan kemandirian pemberantasan buta huruf.

Selain itu ada juga warga binaan yang putus sekolah yang diharapkan nantinya dapat melanjutkan pendidikan program paket A maupun paket B.

Reporter: AHC01
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner