Tak Berkategori

Upaya Ciptakan Inovasi Pelayanan Publik

apahabar.com, KANDANGAN – Upaya menciptakan inovasi pelayanan publik, Pemkab HSS menghadirkan narasumber dari Kemenpan RB menyelenggarakan…

Featured-Image
Bupati HSS H Achmad Fikry dan Kepala Bidang Penyiapan, Perumusan Kebijakan Pelayanan Publik Kementrian PAN RB Ir Sri Hartini. Foto-Kominfohss.

bakabar.com, KANDANGAN – Upaya menciptakan inovasi pelayanan publik, Pemkab HSS menghadirkan narasumber dari Kemenpan RB menyelenggarakan pendampingan untuk proposal inovasi pelayanan publik.

Kegiatan pendampingan desk proposal inovasi pelayanan publik lingkup Pemkab HSS tersebut dibuka secara resmi oleh Bupati HSS Drs H Achmad Fikry MAP, di Gedung Pramuka, Kandangan, Kamis (18/4).

Baca Juga:Peduli Ibu Hamil, Pemkab HSS Gelar Seminar Kesehatan

Hadir pada acara tersebut para narasumber yakni Kepala Bidang Penyiapan, Perumusan Kebijakan Pelayanan Publik Kementrian PAN RB Ir Sri Hartini, Analis Pengaduan Masyarakat Kementrian PAN RB Resty Adelia S.Si, para pejabat lingkup Pemkab HSS.

Bupati H Achmad Fikry menyampaikan bahwa HSS sudah pernah meraih Penghargaan Pelayanan Publik yakni Si Midun ke Faskes di Tahun 2016, yang masuk sebagai The Best 25 Tingkat Nasional.

“Inovasi akan muncul biasanya apabila ada permasalahan di lapangan. Hal ini bisa diwujudkan dengan pemberdayaan masyarakat dengan melihat fakta di lapangan. Sehingga timbul gagasan dan ide baru untuk ke arah kemajuan,” katanya.

Kabupaten HSS sendiri sudah punya tim untuk merumuskan masalah inovasi ini.
Oleh karena itu, apa yang diberikan oleh para narasumber akan menjadi masukan yang sangat baik.

Diungkapkan Bupati Achmad Fikry, karena HSS adalah sebuah kabupaten kecil, sehingga keberadaan inovasi ini sangat perlu untuk segala sesuatunya ditampilkan, agar orang luar bisa mengenal daerah ini.

“Terlebih prestasi yang didapat akan selalu diberikan reward oleh pemerintah pusat melalui KemenPAN & RB,” ungkapnya.

Sementara itu dalam paparannya, Ir Sri Hartini tak bosannya mengingatkan agar setiap daerah menggali segala potensi, keunikan serta kearifan lokal untuk dijadikan sebagai objek inovasi, yang daerah lain tidak memiliki.

Dicontohkannya Best Praktice Internasional Tahun 2018, yang merupakan Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Dunia diraih oleh Indonesia melalui Kabupaten Bintuni, Papua Barat.

“Padahal program yang digagas sangat sederhana, yakni dengan Inovasi Pemberantasan Malaria. Namun, karena sasarannya jelas dan hasil yang didapatkan juga sangat baik. Kabupaten ini bisa mengharumkan nama Indonesia di tingkat dunia. Bahkan Inovasi ini selanjutnya dijadikan model oleh dunia untuk diterapkan di negara-negara lain” ungkapnya.

Program SDG’s Dunia memang telah diratifikasi oleh seluruh negara. Program ini bertujuan untuk npembangunan manusia yang berkelanjutan. Yang perlu diperhatikan menurutnya dalam mebuat sinopik ada beberapa parameter yang harus dijadikan acuan.

Yakni, permasalahan harus teridentifikasi dengan baik, kebutuhan teridentifikasi secara teknis dan inovasi sesuai dan menjawab semua kebutuhan secara tepat.

Adapun deskripsi yang dibangun juga harus jelas. Yakni, inovasi harus berdampak jelas terhadap kelompok-kelompok penduduk, seperti anak-anak, lansia atau orang cacat yang sangat rentan.

Muaranya, kata Sri, apakah inovasi ini mampu memberikan peran penting dalam mengatasi kekurangan atau kelemahan tata kelola, administrasi umum dan pelayanan publik di daerahnya.

Diakhir acara bupati H. Achmad Fikry saling bertukar cindera mata kenang-kenangan dengan narasumber.

Baca Juga: Pemkab HSS Gelar Pelatihan Kewirausahaan, Wabup: Semoga Mengurangi Angka Pengangguran

Reporter: AHC 01
Editor : Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner