bakabar.com, BANJARMASIN – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Kalimantan Selatan melakukan pemantauan terhadap penyelenggaraan hari pemungutan suara pada 17 April 2019.
Dari sekian banyak temuan, tercatat ada yang menarik di lapangan. Yaitu surat suara sudah tercoblos sebelum pemilih menggunakannya.
“22 surat suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 16, Kelurahan Barabai Darat, Barabai, Hulu Sungai Tengah (HST) sudah dalam keadaan tercoblos pada paslon presiden dan wakil presiden nomor urut 02,” kata Ketua Bawaslu Kalsel, Erna Kasypiah saat dihubungi bakabar.com.
Dari hasil investigasi, Erna menjelaskan bahwa surat suara tersebut sudah tercoblos sebelum pemilih menggunakannya alias tidak sempat masuk ke kotak suara.
Namun karena surat suara tercoblos tidak menguntungkan kedua belah pihak, sehingga KPU, Bawaslu dan Gakkumdu tidak bisa mengidentifikasi penyebab kerusakan logistik pemilu ini.
Baca Juga: Kasus Surat Suara Tercoblos di Barabai Dihentikan
Oleh sebabnya, tambah Erna, proses investigasi kasus yang diributkan oleh Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma’ruf Kalsel ini telah dihentikan penuh.
Tak adanya saksi dan ketentuan Undang-undang membuat insiden pencoblosan surat suara ini tak bisa diungkap lebih jauh lagi.
“Akan kami buatkan berita acara bahwa insiden ini dihentikan. Karena memang kasus surat suara tercoblos itu tidak memengaruhi suara salah satu pasangan calon presiden,” tandasnya.
Selain itu, ada pula temuan anggota Bawaslu yang lain, Erna mengatakan bahwa ada kasus politik uang yang dilakukan peserta pemilu pada saat musim kampanye berlangsung.
“Insiden politik uang ini ada di Banjarmasin dan Kabupaten Tapin, apabila ingin lebih jelasnya langsung tanyakan kemereka,” tuturnya.
Baca Juga: Bawaslu Temukan Puluhan Surat Suara Tercoblos di Barabai..!!
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz Fadhillah
