bakabar.com, BANJARMASIN – Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) prihatin atas penutupan Samsat 1, Samsat 2, dan Cafe Samsat oleh aparat Polisi Daerah (Polda) Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Ya, kita prihatin atas penutupan ini,” ucap Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Aminuddin Latif pada Rabu (10/4/2019).
Aminuddin mengaku terkejut ketika mendapat laporan tersebut. Menurutnya, jika memang ada persoalan yang dianggap serius menyangkut kinerja bersama, ada baiknya dikoordinasikan terlebih dulu. Sebab, dua instansi tersebut memiliki kaitan kerja satu atap dan satu jalur pekerjaan untuk kepentingan daerah dan pelayanan masyarakat.
“Ini juga termasuk target kinerja untuk Jasa Raharja,” katanya.
Baca Juga: Heboh Saling Kawal di TPS, Pengamat: Ini Merupakan Hal Baru di Pemilu
Lebih lanjut, Aminuddin berharap adanya kebijakan yang relevan mengenai masalah ini. Mengingat, dengan adanya Samsat keliling, masyarakat sangat mudah terlayani. Bahkan, mampu meningkatkan pendapatan daerah mencapai 4-5 Miliar per hari.
“Kalau realisasi anggaran kas pendapatan sudah tercapai,” cetusnya.
Sementara itu, Kepala Polisi Daerah Kalimantan Selatan (Kalsel), Irjen Pol Yazid Fanani mengatakan, penutupan tersebut hanya bersifat sementara, yakni menjelang pemilu 17 April 2019 mendatang.
Irjen Pol Yazid Fanani menyebutkan, jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) sangat banyak, sedangkan jumlah personel kepolisian terbatas dan di floating untuk pengamanan TPS.
“Untuk di luar jam dinas kita berhentikan, namun untuk di dalam jam dinas itu masih ada. Tak kita berhentikan,” jelasnya.
Baca Juga: Kedua Kubu Capres Kawal TPS, Bawaslu Kalsel: Hindari Politik Identitas
Reporter: Muhammad RobbyEditor: Muhammad Bulkini