Nasional

Prabowo: Indonesia Tak Perlu Ragu Belajar dari China

apahabar.com, JAKARTA – Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto meminta Indonesia tak perlu ragu belajar dari…

Featured-Image
Prabowo Subianto. Foto-Detikcom

bakabar.com, JAKARTA – Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto meminta Indonesia tak perlu ragu belajar dari China.

Prabowo Subianto menegaskan pemerintah perlu introspeksi diri dan mereorientasi pembangunan karena negeri ini dinilai salah jalan selama puluhan tahun.

“Jadi, kembali lagi, saya terus terang saja, tidak menyalahkan Pak Jokowi. Ini kesalahan kita sebagai bangsa, sudah berjalan belasan bahkan puluhan tahun,” kata Prabowo saat menanggapi pertanyaan persoalan konsep ekonomi. “Kita harus berani koreksi diri, kita salah jalan,” ujarnya berapi-api seperti dilansir CNBC Indonesia. Prabowo menyebut China mampu menghilangkan kemiskinan dalam 40 tahun.

“[Kita harus] berani belajar dari yang hebat. Saya tidak salahkan Bapak [Jokowi], ini kesalahan kita semua. Kita harus berani dalam rencana pembangunan, industrialisasi, ciptakan lapangan kerja, lindungi masyarakat kita. Kita semua harus bertanggung jawab,” kata Prabowo.

Baca Juga: Anak Muda Bangun Sistem Online, Jokowi: Bisa Bantu Petani

Adapun, debat terakhir atau kelima calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Pilres 2019, menghadirkan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Debat berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4), pukul 20.00 WIB.

Dipandu oleh moderator Tomy Ristanto dan Balques Manisang, kedua capres dan cawapres diadu gagasannya soal ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, dan investasi, serta perdagangan dan industri.

Dalam debat ini, juga telah ditunjuk lima panelis yaitu Rektor Unair Prof. Muhammad Nasih, Guru besar FEB Universitas Tanjungpura Prof. Eddy Suratman, Dosen FEB UIN Syarif Hidayatullah Dr. Muhammad Arief Mufraini, Dekan FEB Universitas Diponegoro Dr Suharton dan Dekan FEB Universitas Sam Ratulangi Dr Herman Karamoy.

Lalu, Dekan FEB Universitas Udayana Dr I Nyoman Mahaendra Yasa, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Dr. Harif Amali Riva’i, Guru Besar ITB Prof. Dr. Ir. Dermawan Wibisono, Dosen Community Development Unika Soegijapranata Semarang, Tukiman Taruno Sayoga, Direktur Eksekutif Indonesia Global Justice (IGJ) Rahmi Hertanti.

Baca Juga: Debat Kelima Pilpres 2019, Adu Gagasan di Babak Visi-Misi

Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner