Nasional

Prabowo akan Beri Pensiun Koruptor, ICW: Kok Malah Memaafkan

apahabar.com, JAKARTA – Prabowo dalam kampanye di GBK menyebutkan akan memberi kesempatan bertobat dan pensiun bagi para…

Featured-Image
Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW, Donal Fariz. Foto-detikcom

bakabar.com, JAKARTA- Prabowo dalam kampanye di GBK menyebutkan akan memberi kesempatan bertobat dan pensiun bagi para koruptor.

Menanggapi hal itu, Indonesia Corruption Watch (ICW) heran dengan sikap toleran Capres Prabowo Subianto.

“Sikap toleran kayak begitu justru tidak akan mengurangi perilaku korupsi. Justru koruptor itu adalah dihukum badannya dan disita asetnya. Kok malah memaafkan kayak begitu,” ujar Donal seperti dikutip bakabar.com dari detikcom pada Senin (7/4/2019).

Menurut Donald, pemberantasan korupsi di Indonesia sudah ada aturannya yang tertera dalam undang-undang. Ada akibat hukum yang akan diberikan pada koruptor, yakni disita asetnya disiksa badannya.

Baca Juga: Penasaran, Anjing Makan Sekantung Heroin yang Dikubur di Taman

“Sehingga justru itu (sikap toleran memberi koruptor pensiun) bertentangan dengan semangat yang sudah dibangun selama ini, bahwa pemberantasan korupsi itu menghukum badan pelakunya dan kemudian merampas atau menyita asetnya. Nah, konsep kayak begitu bertentangan dengan desain pemberantasan korupsi di dalam undang-undang 31 tahun 1999 yang kemudian menghukum badan, merampas aset pelaku kejahatan korupsi itu, bukan justru menafkahinya dalam bentuk uang (pensiun), apalah begitu seperti bahasa dia (Prabowo),” ulas Donal.

Masalah tobat, sambung Donald, merupakan urusan pribadi masing-masing koruptor. Tidak ada mekanisme tobat dalam undang-undang.

“Kalau tobat itu kan mekanisme urusan dia dengan Tuhan, jadi menurut saya mekanisme tobat seperti apa? Menurut saya masih terlalu kabur tawaran seperti itu. Justru harusnya dikongkritean saja seperti memperkuat KPK, kemudian melakukan pembersihan di sisi penegak hukum, kepolisian, kejaksaaan, itu menurut saya lebih tegas dan lebih kongkret, daripada konsep-konsep yang masih menerawang dan akan menimbulkan perdebatan,” jelasnya.

Donal meminta Prabowo untuk lebih konkret memaksimalkan konsep pemberantasan korupsi. Bukan memberi tawaran konsep yang masih kabur, seperti memberi dana pensiun bagi koruptor.

“Definisi tobat itu membingungkan. Definisi tobat seperti apa yang dimaksud. Jadi ketika ada kasus korupsi diproses secara hukum, kemudian pelaku dipidana, aset dirampas, menurut saya itu justru lebih efektif daripada tawaran-tawaran lain yang belum teruji dan apalagi tidak diterapkan di banyak negara,” terangnya.

Sebelumnya, dalam pidatonya di GBK, Prabowo sempat mengatakan akan meminta para koruptor bertobat dan mengembalikan uang negara. Koruptor juga akan diberi dana pensiun.

“Kita akan panggil koruptor-koruptor itu, kita akan minta mereka tobat dan sadar kembalikan lah uang-uang yang kau (koruptor) curi, ya boleh kita sisikan sedikit lah, boleh nggak? Ya untuk dia pensiun, berapa, kita tinggalin berapa,” ujar Prabowo ketika berpidato di GBK, Minggu (7/4).

Baca Juga: Asosiasi Pelajar Muslim Se-Asia Tenggara Dukung Jokowi-Ma'ruf, Alasannya?

Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner