bakabar.com, BANJARMSIN – Pemerintah Provinsi Kalsel terus memutar otak mencari sumber pendapatan daerah alternatif pengganti sektor pertambangan batu bara.
“Tidak hanya Kalsel daerah lain dan negara kita pun masih bertumpu pada hasil tambang sebagai pendapatan daerah atau negara,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Abdul Haris Makke kepada bakabar.com.
Menurutnya, adalah suatu kerentanan, jika ekonomi daerah masih bertumpu pada sektor energi tak terbarukan tersebut.
Terlebih, jika wisata daerah bisa dikelola dengan baik. Kata dia, bisa menjadi potensi buat pendapatan daerah.
Selain itu, target selesainya pembangunan Bandara pada November 2019 ini menjadi acuan bagi Kalsel untuk menyediakan fasilitas wisata.
Dibangunnya Bandara Syamsudin Noor adalah salah satu upaya Pemerintah Pusat dan Daerah membuka gerbang wisata seluas-luasnya.
“Insyaallah nanti Bandara Syamsudin Noor selesai. Tahun 2020, kita targetkan Target 100 ribu wisatawan,” kata Haris.
Haris menambahkan, target itu belum termasuk wisatawan dari dalam negeri. Pemprov memproyeksikan Kalsel bisa didatangi satu juta pengunjung dari kunjungan domestik.
Soal ini, Kepala Dinas Pariwisata Kalsel H Dahnial Kifli tak berkilah. Minimnya jumlah kunjungan ke Kalsel menurutnya lantaran belum ada penerbangan dari luar negeri langsung mendarat di Kalsel.
“Sementara ini memang karena belum ada penerbangan langsung ke Kalsel. Mudah-mudahan Bandara selesai November target wisata tercapai,” ujarnya.
Dahnial juga menambahkan, yang menjadi permasalahan saat ini adalah wisatawan tidak bisa mampir ke Kalsel biaya penerbangan pun naik.
Jika wisatawan dengan uang yang pas-pasan tentu mereka akan memilih daerah lain dengan penerbangan dan akses lebih murah.
Baca Juga:Pengembangan Bandara Syamsudin Noor Terus Digeber
Baca Juga:Pemilu 2019, Penumpang Pesawat via Bandara Syamsudin Noor Turun
Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Fariz F