bakabar.com, KANDANGAN – Pelaksanaan event Napak Tilas Luran Teks Proklamasi Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Kalimantan dipastikan pada 29 April hingga 2 Mei 2019 mendatang.
Meski demikian, baru tercatat 33 tim peserta yang mendaftar ke sekretariat DHC 45, di rumah Dinas Wakil Bupati HSS, Jl A Yani Kandangan, hingga Minggu (21/04/2019).
Panitia masih membuka pendaftaran hingga target peserta tahun ini terpenuhi. “Kami selaku panitia menarget hingga 100 tim peserta napak tilas. Pendaftaran hingga 28 April 2019,” kata Faturrahman salah saut dari panitia kepada bakabar.com, Minggu.
Baca Juga: PPK 11 Kecamatan di HSS Siap Pleno Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilu 2019
Untuk tahun ini, ia menyebutkan konsep baru, beda dari sebelum sebelumnya. Selain menapaki rute teks proklamasi, peserta juga akan diajak berwisata sejarah.
Salah satunya mengunjungi beberapa situs kesejarahan yang ada di HSS. Seperti, Tugu Munggu Raya di Kecamatan Sungai Raya, Museum Rakyat HSS.
“Selain itu, kita akan membuka warung dan wisata kuliner khas Banua. Selama napak tilas, lombanya pun beda. Akan ada olahraga tradisional seperti basumpit, dagungan, dan lomba-lomba menarik lainnya , tentu dengan berbagai macam hadiahnya,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Bupati HSS Syamsuri Arsyad yang juga Ketua DHC Badan Pengurus Pembudayaan Kejuangan 45 HSS berharap agar panitia maupun peserta tetap mengingat waktu salat lima waktu.
“Ini hal utama, yang harus kita perhatikan baik bagi peserta maupun panitia. Sebab para pahlawan kita, khususnya para pejuang ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan telah memberikan teladan terkait ibadah yang tak pernah mereka lupakan. Sekalipun di tengah medan perang dan di tengah kesulitan dan keterbatasan,” ingatnya.
Syamsuri Arsyad pun mengajak agar napak tilas diikuti berbagai pihak dan elemen berbagai organisasi di Kabupaten HSS, dalam rangka menyukseskan kegiatan tersebut.
Bahkan, dia meminta lambang-lambang OKP dan organisasi Sosial kemasyarakatan di HSS yang tergabung dalam kepanitiaan ditampilkan di baliho-baliho, spanduk, buku panduan dan hal lainnya yang memungkinkan ditampilkan.
Di Indonesia, Kalimantan melaksanakan Proklamasi setelah 17 Agustus 1945, karena saat perjanjian Linggarjati tidak diakui Belanda sebagai bagian dari NKRI.
Oleh pejuang dan para pendiri negeri ini, diutus Brigjen Hasan Basri untuk memproklamasikan Kalimantan bergabung dengan NKRI.
Dan 17 Mei 1949 merupakan moment sejarah lahirnya teks proklamasi Gubernur Tentara ALRI pertahanan Kalimantan yang menjadi kekuatan lokal.
Menurut Syamsuri hal tersebut sangat penting diketahui masyarakat yang diperkirakan masih banyak yang belum mengetahui sejarah tersebut.
Oleh karena itu, napak tilas pun relevan diselenggarakan tiap Mei, dalam rangka mengeksplore sejarah bergabungnya Kalimantan dengan NKRI tersebut.
Baca Juga:Peduli Ibu Hamil, Pemkab HSS Gelar Seminar Kesehatan
Reporter: AHC 01
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin
