Sport

Petik Pelajaran dari Duel PSS vs Barito

apahabar.com, BANJARMASIN- Duel PSS Sleman melawan Barito Putera di leg II babak 32 besar Piala Indonesia,…

Featured-Image
Duel PSS Sleman vs Barito Putera di Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta, Kamis (31/1). Foto-pss-sleman.go.id

bakabar.com, BANJARMASIN- Duel PSS Sleman melawan Barito Putera di leg II babak 32 besar Piala Indonesia, tempo hari, masih menyisakan cerita. Banyak hal yang dipetik kedua kubu sebelum Liga 1 2019 digelar.

Barito yang mengejar ketinggalan 1-2 hasil leg I, tampil ngotot. Sebaliknya tuan rumah besi keras mempertahankan keunggulan. Apalagi jika harus kalah di hadapan puluhan ribu suporternya.

Wajar jika 6 gol tercipta di laga itu. Tiga gol PSS yang bersarang di gawang Aditya Harlan dicetak tiga pemain baru, yakni Sidik Saimima (19′), Ricky Kambuaya (44′) dan Haris Tuharea (77′). Sedangkan Laskar Antasari membalasnya lewat lesakan Prisca Womsiwor (33′), Arthur Jesus (68′), serta Yakob Sayuri (85′).

Pelatih PSS, Seto Nurdianto mengaku puas. Meski demikian, ia banyak belajar dari Barito.

“Perjuangan para pemain layak mendapatkan apresiasi. Mereka bermain kompak padahal belum lama berlatih bersama,” ungkapnya seperti dilansir situs resmi klub.

“Pada laga tersebut kami belajar banyak dari Barito Putera. Banyak perubahan yang harus kami lakukan, artinya, di Liga 1 nanti akan sangat ketat. Ini menjadi salah satu barometer kita,” terangnya.

Atas hasil tersebut, PSS berhak ke babak berikutnya berkat kemenangan agregat 5-4.

Sementara itu, meski kalah Barito juga bisa memetik pelajaran berharga. Terutama mental pemain menghadapi tekanan besar dari suporter lawan.

“Kita seperti latihan mental menghadapi ribuan suporter yang luar biasa. Kami berterima kasih atas pengalaman ini dan tentu jadi modal dan pembelajaran menghadapi Liga 1 nanti,” kata Hasnuryadi dikutip dari indosport.

Baca Juga: Video Enam Gol Laga PSS Sleman vs Barito Putera, Gol Perdana Lucas

Secara hasil, dirinya cukup kecewa dengan apa yang diraih Barito Putera. Namun, Hasnur tetap memberikan pujian atas capaian yang diraih Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan.

“Tentu hasil ini jadi catatan kami untuk dievaluasi. Masih ada beberapa bulan dan turnamen lain seperti Piala Presiden yang kami gunakan untuk mematangkan persiapan,” tegasnya.

Atmosfer stadion Maguwoharjo, Sleman tempat berlangsungnya laga memang luar biasa. Bahkan suporter sempat terpancing dengan tingginya tensi pertandingan.

Terlihat dalam sejumlah video pertandingan tersebut, suporter melempar botol air minum. Kejadian itu terekam di menit ke-69, usai Lucas Silva berhasil mengoyak gawang tuan rumah lewat titik putih.

Soal ini, Barito Mania enggan mengomentarinya. Mereka berharap media untuk meminta klarifikasi soal itu kepada suporter PSS.

Sebaliknya mereka mengapresiasi apa yang telah ditunjukkan Barito Putera di Piala Indonesia tahun ini. "Sudah ada perkembangan tinggal dipadukan saja lagi. Permainan lebih baik dari leg I kemarin, tinggal koordinasi pemain saja memang perlu waktu," ujar Ketua Bartman, Normansyah.

Pada laga tersebut, Barito menurunkan dua pemain asingnya. Lucas Silva dan Artur Viera. Termasuk pula Bayu Pradana yang diberikan tampil perdana di ajang resmi bersama Barito. Kehadiran mereka bagi Jacksen cukup menjanjikan.

Meski begitu, pemain asing perlu beradaptasi dengan gaya sepakbola Indonesia.

“Saya katakan kepada mereka, sepakbola Indonesia banyak benturan sudah biasa. Saya menyampaikan seperti kondisi sepak bola Indonesia,” ujarnya dikutip dari Medcom.id

“Saya optimistis dengan pemain baru. Mereka menunjukkan kerja sama yang besar. Dalam latihan dan daya juang, mereka memberikan perlawanan menarik,” ujar Jacksen.

Secara keseluruhan, timnya tinggal mematangkan teknik dan memadukan kerja sama tim. Jacksen akan segera fokus mempersiapkan timnya untuk Liga 1 musim depan.
“Para pemain tinggal kerja sama. Tinggal memberikan materi kepada mereka. Saya kira perkembangan mereka (pemain baru) cukup baik," pungkasnya.

Baca Juga: Tiga Gol Bersarang di Gawang Aditya, Barito Tersingkir di Piala Indonesia

Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner