bakabar.com, BANJARMASIN - Uji coba Sistem Satu Arah (SSA) Jalan Piere Tendean tak mampu sepenuhnya mengurai kemacatan. Dalam simulasi, penumpukan arus lalu lintas justru terjadi di Jembatan Pasar Lama terjadi di Kampung Sasirangan.
“Kemacetan masih terjadi di Simpang Empat Kampung Sasirangan dan Jembatan Pasar Lama, karena perubahan pola pergerakan. Untuk mengantisipasi itu, anggota kami akan lebih gencar memberikan pengaturan di lapangan,” kata Kasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin, Febry kepada bakabar.com.
Baca Juga:Catatan Simulasi Satu Arah Jalan Piere Tendean
Menurutnya, selain kemacetan tersebut disebabkan, tingginya volume kendaraan yang melintas menuju Jembatan Pasar Lama, dari Kampung Melayu, Kampung Sasirangan dan Jalan Piere Tendean.
Kemacetan pula disebabkan oleh banyaknya pengendara yang belum memahami perubahan arah lalu lintas yang terjadi selama uji coba SSA diberlakukan.
“Banyak pengendara yang mengurangi kecepatannya sambil mencari-cari jalan yang harus dialuinya. Jadi, semua perlu proses karena merubah pola kebiasaan pengendara,” ujarnya.
Walaupun telah mengerahkan 30 personil, ia tetap mengakui di hari pertama pemberlakuan SSA masih banyak kekurangan.
Masih ada beberapa titik yang mengalami kemacetan. Jadi, pihaknya akan terus mensosialisasikan pemberlakuan jalan satu arah tersebut.
“Di jalan lain ada yang ingin kami berlakukan satu arah, namun kita masih fokus yang Jalan Piere Tendean,” terangnya.
Adapun manajemen jalan SSA tersebut diterapkan dari Jembatan Merdeka ke jalan Piere Tendean yang menjadi pusat pariwisata Kota Banjarmasin.
Jalan lain seperti Aes Nasution dari Rumah Makan Pondok Bahari ke Piere Tendean juga diberlakukan jalan satu arah.
Kemudian setelah melewati Jembatan Pasar bagian kiri menuju jalan Sudirman pula diberlakukan untuk mencegah kemacetan menumpuk disekitar pasar tradisional tersebut.
Baca Juga:30 Personil Diterjunkan, Uji Coba Sistem Satu Arah di Jalan Pierre Tendean
Baca Juga:Ingat, 1 Maret Jalan Piere Tendean Berlakukan Sistem Satu Arah
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Syarif
