bakabar.com, BANJARMASIN – Warga Kelayan A RT 09 Gang Papadaan Kelurahan Murung Raya Kecamatan Banjarmasin Selatan digemparkan dengan penemuan mayat seorang wanita. Kali ini, seorang nenek ditemukan tak bernyawa dekat ruang tamu rumahnya pada Sabtu (16/2) siang sekira pukul 13.30 wita.
Informasi tersebut dengan cepat menyebar, sehingga menyebabkan ratusan warga yang penasaran langsung berbondong-bondong ke lokasi kejadian.
Korban diketahui bernama Hj Sabariyah (85). Saat ditemukan, wanita tua yang diketahui tinggal sebatang kara di rumahnya itu, ditemukan tewas membusuk.
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh anaknya sendiri setelah beberapa hari perempuan tua itu tak keluar rumah.
Saksi bernama Hj Nur Qiana (37) datang ke rumah korban yang tak lain ibu kandungnya sendiri. Berkali-kali dipanggil namun tidak ada jawaban dari dalam. Mengetahui hal itu, saksi berkoordinasi dengan warga dan selanjutnya mendobrak paksa pintu rumah tersebut. Ketika dilihat, korban sudah dalam posisi terlentang tak bernyawa.
Baca Juga:Tabrakan Maut Simpang Tiga Kuripan, 2 Tewas 1 Sekarat
Selanjutnya warga menghubungi polisi dan tim inafis juga meluncur ke lokasi guna melakukan olah tempat kejadian perkara. Selanjutnya, korban dengan ambulance relawan di bawa ke rumah keluarganya di kawasan Komplek Mahatama Regency, Jalan Gerilya Tanjung Pagar, Kecamatan Banjarmasin Selatan.
Kapolsek Banjarmasin Selatan Kompol H Najamuddin Bustari membenarkan temuan mayat wanita tua yang tinggal seorang diri dirumahnya.
"Telah ditemukan mayat seorang wanita Warga Jalan Kelayan A dalam keadaan sudah mengeluarkan bau membusuk, korban meninggal dugaan sementara karena sakit," kata Kapolsek kepada bakabar.com di lokasi.
Dari hasil olah TKP penyidik, kata Najamuddin lagi, pada tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.
"Menurut keterangan saksi bahwa korban mempunyai riwayat penyakit. Namun karena sakit itu pula sehingga mereka meminta pihak kepolisian untuk dilakukan autopsi bagian luar saja," pungkasnya.
Baca Juga:Pertengkaran Maut di KS Tubun, IRT Tewas Bersimbah Darah
Reporter: Eddy Andriyanto
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin