Dishut Kalsel

Revolusi Hijau, Dinas Kehutanan Tanam Ratusan Meranti hingga Bambu di Kantor Gubernur Kalsel

apahabar.com, BANJARBARU – Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan menanam ribuan pohon Meranti dan Bambu, di kawasan Perkantoran…

Featured-Image
TANAM BAMBU: Gubernur Kalsel Sahbirin Noor didampingi Kepala Dinas Kahutanan Hanif Faisol Nurofiq menanam Bambu di Kantor Gubernuran Kalsel Jumat (11/1) pagi. Foto-apahabar.com/Zay

bakabar.com, BANJARBARU – Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan menanam ribuan pohon Meranti dan Bambu, di kawasan Perkantoran Setdaprov Kalsel, Cempaka, Banjarbaru, Jumat (11/1) pagi. Penanaman sebagai bagian dari gerakan revolusi hijau.

“Gerakan ini demi mengembalikan hutan Kalsel. Menjadikan Kalsel surga hutan tropis di Indonesia,” jelas ungkap Gubernur Kalsel Sahbirin Noor didampingi Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel Hanif Faisol Nurofiq.

Paman Birin, sapaannya, mengatakan penanaman pohon Meranti dan Bambu di kawasan kantor gubernuran ini merupakan rangkaian dari gerakan Revolusi Hijau.

Sehingga hal ini diharap dapat mengurangi dan menangani lahan kritis di Kalsel secara signifikan.

“Dari tahun awal gerakan ada 640 ribu hektare lahan kritis, saat ini tersisa 511 ribu hektare,” katanya.

Paman Birin menambahkan, pengurangan lahan kritis jelas meningkatkan indeks kualitas lingkungan hidup di Kalsel naik. Dari urutan ke- 25 naik menjadi urutan ke- 19 di Indonesia.

“Oleh sebab itu gerakan Revolusi Hijau ini harus dilanjutkan. Mari jadikan momentum penanaman pohon bambu dan Meranti ini. Menjadi titik awal pembudidayaan bambu dan Meranti di Kalsel,” terangnya.

Pasalnya, bambu cukup besar manfaatnya, selain sebagai pengendalian perubahan iklim untuk rehabilitasi lahan terdegradasi.

Untuk menyerap dan menyimpan karbon.

Baca Juga:Revolusi Hijau, Dinas Kehutanan Kalsel Gandeng Masyarakat Adat

Bambu juga bisa diolah menjadi berbagai macam produk, sehingga berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dengan demikian bambu menjadi alternatif guna penghijauan di Kalsel.

Hanif Faisol Nurofiq menambahkan, sejauh ini total ada 400 pohon Bambu yang ditanam di seluruh kantor SOPD di Gedung Kalsel. Ditambah seribu Pohon Meranti yang ditanam di 90 hektare lahan di Miniatur Hutan Tropis Pemprov Kalsel. Mulai dari jenis Meranti Putih dan Meranti Merah.

“Penanaman 400 Pohon Bambu ini menjadi program Pak Gubernur, karena melihat manfaatnya yang cukup besar. Selain itu juga kami melihat potensi di Kalsel juga melimpah bambu. Hanya saja saat ini pemanfaatannya masih kurang maksimal,” terangnya.

Dia menjelaskan, di Bambu ini merupakan tanaman multifungsi. Baik dari kemampuan menahan erosi, meresap air, bertahan hidupnya cukup besar.

Ditambah Bambu ini juga menjadi komoditi, yang diharapkan bisa menumbuhkembangkan revolusi hijau dengan cepat.

“Diketahui selama 2018 kami telah menanam 29.800 hektare lahan kritis. Di mana biasanya per tahun hanya 3 ribu hektare saja. Pada tahun 2019 kami target 32 ribu lahan kritis bisa ditanami. Tapi berdasarkan data potensi, bisa teralisasi sampai dengan 46 ribu hektare lahan kritis,” tegasnya.

Pihaknya juga akan terus menggelorakan Revolusi Hijau ini, serta tidak akan jenuh menanam, dengan menggerakkan seluruh lapisan masyarakat, bersama-sama jajaran Dishut Kalsel. (Adv)

Baca Juga:Revolusi Hijau, Dinas Kehutanan Kalsel: Revitalisasi Lahan Kritis Capai 29 Ribu Hektare

Penulis: Zepi Al Ayubi
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner