Tak Berkategori

Penculikan Siswi SMP Banjarbaru, Sekolah Perketat Keamanan

apahabar.com BANJARBARU– Kasus dugaan penculikan Siswi Kelas 2 SMP, AN (14) menjadi perhatian semua pihak. Soal…

Featured-Image
Suasana siswi SMPN 5 Banjarbaru di Jalan Ambulung Loktabat Selatan kala menunggu jemputan, tidak hanya di dalam pagar areal sekolah, bahkan sampai luaran pagar depan sekolah. Foto – apahabar.com/Zay

bakabar.com BANJARBARU– Kasus dugaan penculikan Siswi Kelas 2 SMP, AN (14) menjadi perhatian semua pihak. Soal keamanan sekolah, juga menjadi pertanyaan banyak pihak. Kenapa kasus dugaan penculikan tersebut bisa terjadi di dekat lingkungan sekolah?

Kepala Sekolah SMPN 5 Banjarbaru, Undi Sukarya saat ditemui bakabar.com menampik, kasus dugaan penculikan ini berada di areal lingkungan sekolah.

“Lingkungan sekolah kami sangat aman, ada petugas keamanan juga ada di dekat pagar sekolah. Kejadian ini baru pertama kali sejak sekolah ini didirikan tahun 1991, ini menjadi perhatian kami juga,” ungkapnya, Jumat (11/1) siang.

Dia menegaskan, bahwa kejadian yang menimpa AN (14) ini, lokasinya jauh dari areal sekolah dan terjadi di luar jam sekolah.

“Siswi AN (14) ini pulang sekolah menunggu jemputan jauh dari areal sekolah, bukan di depan pagar sekolah. Selain itu orangtunya juga yang lambat menjemput anaknya,” terangnya.

Dia juga tidak mau sekolahnya disalahkan, terkait terlambatnya orangtua AN (14) saat menjemput.

“Semua sudah kita sampaikan pada saat awal tahun ajaran kepada Murid dan orangtua. Bahwa Murid kelas 1 dan 2, pulang sekolah pukul 15.00 Wita. Sedangkan Murid kelas 3 pulang pukul 16.30 Wita, karena ada tambahan les,” terangnya.

Baca Juga:Satpol PP Bongkar Produsen Tuak di Banjarbaru, 530 Liter Diamankan!

Undi menjelaskan, atas kejadian ini nama sekolahnya turut terdampak, khususnya perihal kebijakan di sekolah.

“Dari informasi yang beredar, seolah-olah sekolah kita tidak aman. Jujur, saya merasa sekolah dirugikan dengan berita-berita yang kurang tepat,” ujarnya.

Saat ditanya soal adanya informasi larangan membawa handphone, yang disebut-sebut jadi salah satu faktor korban tidak bisa menghubungi orang tuanya untuk dijemput, Undi membantahnya. Menurutnya ada kekeliruan informasi.

“Kita memperbolehkan murid membawa handphone. Tapi yang bukan android, Handphone yang bisa untuk telepon dan SMS saja. Untuk mengabari orang tua, atau minta dijemput. Karena kalau android kita tidak ingin siswa jadi keasyikan bermain ketimbang belajar,” bebernya.

Pasca kejadian ini, pihaknya langsung mengambil tindakan. Salah satunya adalah memberlakukan lagi area penjemputan siswa oleh orangtua harus di dalam area sekolah.

“Sekarang kita imbau lagi agar penjemputan di area sekolah. Bahkan kalau perlu di dalam pagar, jangan jauh dari sekolah. Padahal hal ini sebelumnya sudah diberlakukan dan disosialisasikan kepada orang tua. Hanya masih ada saja yang tidak mentaati,” terangnya.

Pihaknya juga selalu mengimbau, kepada orangtua murid agar jangan telat menjemput. Karena kasihan anak yang menunggu. Bahkan pihak keamanan pun, sempat ada yang mengantarkan siswa pulang lantaran hingga senja tidak dijemput.

“Dengan kejadian ini jelas menjadi perhatian kita semua. Tidak hanya kami pihak sekolah, tapi juga pelajaran bagai para orang tua murid,” pesannya.

Baca Juga:Cegah Penyelewengan Bansos, Kalsel Berlakukan Sistem Penerimaan Non Tunai

Penulis: Zepi Al Ayubi
Editor: Fariz



Komentar
Banner
Banner