bakabar.com, BANJARMASIN - Keluhan Asosiasi Pengusaha Periklanan Seluruh Indonesia (APPSI) Kalsel terkait rencana pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), nampaknya sampai juga ke telinga Pemerintah Kota Banjarmasin. Karenanya untuk sementara proses lelang terhadap rencana empat JPO di Kota Seribu Sungai tersebut ditunda.
Sejatinya, proses lelang dalam rangka mendapatkan investor dari para pengusaha advertising digelar pada awal Januari ini. Namun, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kota Banjarmasin, Ir Doyo Pudjadi mengakui penundaan itu, lantaran adanya masukan dari para pengusaha advertising, sehingga akhirnya diputuskan proses lelangnya ditunda.
Baca Juga: Pemkot Banjarmasin Segera Bangun Empat Jembatan Penyeberangan Orang
"Untuk sementara di pending dulu hingga penyusunan dokumen sudah dinilai sempurna," ujar Doyo Pudjadi yang juga ditunjuk sebagai ketua tim seleksi lelang tersebut kepada bakabar.com, Kamis (17/1).
Saat ini, ia belum bisa menentukan kapan proses lelang dibuka kembali.
“Yang jelas semuanya akan kita perbaiki, tunggu saja. Apapun kritikan dari masyarakat akan kita pelajari, dan bilamana itu memang baik, maka akan kita adopsi. Kemudian diterapkan dalam proses lelang nanti,” terang Doyo.
Pihaknya pula masih menggelar rapat intens demi penyempurnaan dokumen, serta untuk melengkapi data yang kurang. Baru selanjutnya kembali membuka jadwal lelang proyek JPO tersebut.
Baca Juga: Pembangunan JPO Banjarmasin, Sabda Tuntut Hak Penyandang Difabel
“Kita akan bekerja keras, agar kedepan saat membuka lelang tidak mendapat kritikan lagi dan dapat dinilai yang tepat serta sempurna, baru setelah itu kita akan buka lelang investor kembali.” janjinya.
Sementara itu sedikitnya ada 10 pengusaha advertising yang sudah terdaftar saat lelang kemarin. Masing masing berasal dari Kalimantan Selatan sebanyak 7 dan 3 dari Pulau Jawa.
Meski demikian, Doyo enggan menyebutkan siapa saja investor yang sudah terdaftar tersebut, “Nanti ada lah informasinya, akan kami sampaikan bila sudah penyempurnaan dokumen ini berhasil,” jawabnya.
Proyek pengerjaan JPO sudah sejak 2017. Bahkan telah dilakukan DED serta kajian pembangunan. Pembangunan JPO sendiri tidak serta merta keinginan pemerintah saja. Namun terlibat permintaan dari sejumlah masyarakat utamanya dari kalangan Mahasiswa UIN dan ULM Banjarmasin.
Baca Juga: Tolak JPO, Pengusaha Advertising Lokal Merasa Dirugikan
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin