Politik

Ketika Alumnus Memandang Calon Pemimpin Indonesia

apahabar.com, JAKARTA – Kedua kubu pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) baik Joko…

Featured-Image
Ilustrasi Capres dan Cawapres.Foto-Nusantara News

bakabar.com, JAKARTA - Kedua kubu pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) baik Joko Widodo-Ma'ruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mulai mempertontonkan kekuatan.

Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi kini mendapatkan dukungan dari alumni lintas sekolah menengah atas (SMA).

Mereka yang mengatasnamakan diri Kerabat ’85 mendeklarasikan dukungannya di Seknas Prabowo Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (13/1).

Ketua Kerabat ’85 Armansyah mengatakan, pihaknya yang terdiri dari para alumni lintas SMA di seluruh Indonesia yang menginginkan perubahan.

“Ada banyak alumni SMA, sampai hari ini anggotanya tercatat di Medan, Surabaya, Semarang, Jogja,” tutur Armansyah seperti dilansir detiknews.com.

Lebih lanjut, Armansyah menegaskan bahwa pihaknya akan berusaha memenangkan Prabowo-Sandi dengan aksi nyata.

“Tidak hanya di medsos, ke lingkungan masing-masing, termasuk menangkal hoax yang dibuat oleh penguasa. Seperti klaim-klaim yang nggak sesuai,” demikian Armansyah.

Baca Juga:Dukungan Jokowi-Ma'ruf Juga Prabowo-Sandi Terus Mengalir

Sisi lain, tim sukses Jokowi dan KH Maruf Amin menyambut gembira dengan mengalirnya dukungan deras kalangan alumnus perguruan tinggi (PT) ternama.

Kalau sebelumnya alumni, termasuk UI yang mendukung Jokowi, di Surabaya, alumni Universitas Airlangga mencetuskan deklarasi dukungan untuk calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 itu. Juga ada dukungan dari alumni perguruan tinggi Jerman.

“Kami sangat bersyukur. Dukungan dari kaum terdidik, para cerdik-cendekia, menunjukkan bahwa politik akal sehat ada di pasangan Pak Jokowi dan Kiai Maruf Amin,” kata Machfud Arifin, Ketua Tim Kampanye Daerah Jokowi-Maruf Amin Jawa Timur, Minggu (13/1/2019).

Dia menambahkan, para alumnus perguruan tinggi dikenal memiliki pandangan yang kritis. Tidak mudah didikte.

“Sehingga, ketika para alumnus itu menjatuhkan pilihan ke Pak Jokowi, sudah pasti dilandasi pertimbangan yang matang. Mereka kaum terdidik yang rasional,” kata Machfud.

Mantan Kapolda Jatim itu melanjutkan, di tengah keprihatinan mendalam dari banyak pihak dengan meluasnya isu SARA, hoax, dan kampanye yang berisi pesimisme, ternyata mencuat suara jelas dan tegas dari kaum terpelajar di Indonesia. Mereka menjatuhkan pilihan politiknya pada Jokowi-KH Maruf Amin.

“Kami yakin, arus dukungan itu akan semakin meneguhkan hati dan tekad Pak Jokowi dan KH Ma`ruf Amin untuk membangun Indonesia yang lebih baik lagi, Indonesia yang jaya, adil dan makmur serta berkemajuan,” kata Machfud.

Dengan demikian, sambung Machfud, politik ‘akal miring’ yang digerakkan sekelompok orang dengan menyebar hoax dan fitnah sudah tak laku lagi.

“Masyarakat sudah semakin paham, mana yang bekerja nyata, dan mana yang suka sebar fitnah. Politik akal miring enggak laku lagi di Indonesia,” tegas Machfud.

Dalam perjalanan ke depan, hingga Pemilu digelar, Machfud yakin deklarasi-deklarasi dari alumni perguruan tunggi lain akan bermunculan.

“Sekarang pun sudah muncul di sejumlah media sosial, yang berisi meme dan ikon dukungan dari alumni ITS, Universitas Jember, Universitas Brawijaya, Universitas Sumatera Utara, Atmajaya, Universitas 11 Maret di Solo, dan sebagainya,” tandas Machfud.

Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner