Tak Berkategori

Habib Syech Assegaf Ceritakan Kenangan Bersama Abah Guru Sekumpul

apahabar.com, BANJARMASIN – Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf mengaku mendapat kesempatan berbincang empat mata bersama…

Featured-Image
Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf bersama Abah Guru Sekumpul (KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani). Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN - Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf mengaku mendapat kesempatan berbincang empat mata bersama Abah Guru Sekumpul di masa lalu. Kenangan itu diakui Habib, sangat berkesan dan penuh hikmah.

Dalam kesempatan langka itu, menurut Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf, Abah Guru Sekumpul (KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani) menceritakan sebuah cerita yang syarat makna.

"Cerita itu didapatkan dari guru beliau, Sayyid Amin Qutbi," kata Habib Syech dalam sebuah acara shalawat di Binuang, Kabupaten Tapin.

Abah Guru Sekumpul waktu itu menceritakan tiga orang manusia tengah berkumpul di suatu malam. Sementara di hadapan mereka terdapat sebuah makanan yang apabila dimakan bertiga tidak mengenyangkan, dimakan berdua membuat iri yang satu.

"Maka dibuatlah sayembara. Siapa yang mimpi-nya paling bagus, dia berhak mendapatkan makanan tersebut," ujar Habib Syech mengutip perkataan Abah Guru Sekumpul.

Baca Juga:Tuan Guru H Husin Qaderi Al Banjari (3), Aktivis NU Kalsel yang Dipuji Banyak…

Dua dari tiga orang itu pun terlelap, sementara satu orang sisanya tidak bisa tidur karena lapar. Setelah lama menahan lapar, dia pun memakan makanan yang diperebutkan, hingga tak bersisa. Setelah kenyang, baru dia tidur.

Keesokan paginya ketika bangun tidur, mereka bercerita tentang mimpi-nya. Orang pertama mengaku bermimpi dibawa malaikat dari Mekkah ke Baitul Maqdis, Palestina.

Orang kedua mengaku bermimpi, dibawa ke langit ketujuh. Tinggal orang ketiga yang belum bercerita. Orang itu adalah orang yang pada malam hari memakan makanan yang diperebutkan.

"Tadi malam aku tidak bisa tidur," ucap orang ketiga.
"Terus, mana makanannya?" tanya yang lain.
"Habis aku makan."
"Kenapa tidak memberi kabar?"
"Bagaimana bisa memberi kabar. Kalian jauh-jauh: satu di Palestina, satu di Langit Ketujuh."

Baca Juga:Tuan Guru H Husin Qaderi Al Banjari (2), Mengkhatamkan Al Quran Setiap Malam

Habib Syech pun membeberkan makna cerita tersebut.Sebagaimana disimpulkan Abah Guru Sekumpul yang mendapat ilmu dari Sayyid Amin Qutbi pada cerita itu: Siapa dekat dia yang dapat.

"Allahuma sholli alal qorib minal qorib: Ya Allah saya bersholawat kepada Nabi yang dekat dari dekat. Itu dapat shalawat dari Guru Zaini," kata Habib Syech yang mengingat pertemuan itu sangat pribadi.

"Mudahan cerita ini manfaat," imbuh beliau.

Dalam kesempatan lain, Habib Syech juga mendapat pelajaran berarti dari Abah Guru Sekumpul.

"Dulu, saya itu perokok. Asyik merokok, datang Guru Zaini membawa 'hadits'. Habib ini ada 'hadits': Barangsiapa yang merokok, dia dekat dengan api, rowahu (diriwayatkan) Alabio (humor, red)," ujar Habib Syech. Mendengar itu, Habib Syech langsung mematikan api.

"Nah kenapa rokoknya dimatikan?" kata Abah Guru Sekumpul.

"Tadi, katanya merokok dekat dengan api . Saya takut dengan api neraka," jawab Habib Syech dengan bingung.

"Ya iya-lah, masa ngerokok, rokoknya di sini apinya (jauh) di sana," terang Abah Guru. Habib Syech pun tertawa, lantas kembali mengambil rokok, dan merokok bersama dengan Abah Guru.

"Siapa yang dekat dia mendapatkan nikmat, itu kuncinya," simpul Habib Syech yang mengenang lembutnya nasehat ulama seperti Abah Guru Sekumpul yang mengingatkan dengan cara yang halus, namun mengena.

Baca Juga:Tuan Guru H Husin Qaderi Al Banjari (1), Qadhi Santun yang Tak "Makan" Gaji

Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner