Sepekan terakhir, publik digemparkan praktik prostitusi yang dilakukan aktris Vanessa Angel. Dari Banjarmasin, gaduh kasus Vanessa, tak sedikitpun menyurutkan niat Sari (nama samaran). Bagaimana sepak terjangnya?
Muhammad Robby, BANJARMASIN
KEPADA setiap pria hidung belang, ia mematok harga yang cukup murah. Hanya Rp200 ribu untuk sekali short time. Itu tanpa foreplay.
“Beneran gak mau pakai service [foreplay]?” tawarnya sembari terkekeh kepada media ini.
Sempat ia meminta Rp500 ribu. Dibujuk rayu, ia pun luluh. Rp200 ribu menjadi harga yang disepakati.
Berdasarkan pengakuannya, berhubungan intim dengan pria yang tak dikenal, sudah lumrah baginya.
"Ya biasa aja sih. Bisa aja kok berhubungannya," ujarnya.
Bagaimana untuk pelayanan waktu panjang alias long time?
"Tarif sepanjang malam hanya GM yang mengetahui," ujarnya.
Hanya diketahui oleh General Manager (GM), begitu katanya. GM dimaksud diduga adalah si muncikari.
Bertemu dalam satu ruangan dengan sosok yang tak dikenalnya, ia mengaku tak pernah merasa kikuk.
Sejurus kemudian, tanpa malu-malu ia melempar sebuah alat kontrasepsi putih, sebagai sebuah ‘kode’.
Dinginnya air conditioner (AC) di kamar tersebut kian mengintimkan suasana.
Sayang, seketika gedoran pintu dari terduga muncikari terdengar. Secepat kilat, tangan kanan memungutnya kembali.
Suasana menjadi hening, meski televisi 24 inc layar datar itu dalam posisi on. Awak media ini yang juga mendapatkan panggilan mendesak, bergegas meninggalkan Sari.
Ajakan ‘macam macam’ urung dilakukan. Lantas, dari perkenalan singkat ini, dapat terbayang, Sari bisa melakukan hubungan ‘macam-macam’ tanpa saling mengenal.
Sari juga mengaku baru pertama kali memanfaatkan aplikasi di sosial media.
Tak hanya di satu tempat, Ia juga sering berpindah dari hotel ke hotel sesuai dengan pesanan pelanggan.
Sampai sejauh ini, beruntung, Sari belum pernah terciduk. Baik dalam operasi razia yang dilakukan oleh polisi, maupun Pamong Praja.
"Biasanya dari hotel-hotel saja sih," katanya.
Sari mengungkapkan, dalam satu kamar biasa tersedia 2-3 orang wanita. Tetapi, saat pelanggan tiba, maka dua orang yang lain akan keluar.
Di sana, pelanggan bebas memilih. "Jadi, tergantung siapa yang lebih dulu mendapatkan pelanggan," ujarnya.
Berapa kelompok umur yang dominan melakukan transaksi prostitusi online di sana? Ia menjawab berada di usia 30 tahun ke atas.
Hanya dia yang berusia muda. "Sebagian memang sih ada yang berusia muda," tambahnya.
Baca Juga:Mengintip Geliat Prostitusi Online di Kota Banjarmasin (Bagian 1)
Sari sempat bercerita, pasca menyelesaikan pendidikan di level SMA, ia tak tahu hendak ke mana. Wanita berkulit putih ini pun memutuskan untuk menjadi pekerja seks komersial.
Sampai sekarang, ia belum mengetahui apa tujuannya terjun ke bisnis yang dianggap haram tersebut.
"Saya gak tahu juga tujuannya begini untuk apa," ucapnya ditemui bakabar.com, di sebuah Café and Guesh House, bilangan Banjarmasin Tengah, awal pekan ini.
Editor: Fariz Fadhillah