Tak Berkategori

Gas Melon Langka, Pedagang Kecil Menjerit

apahabar.com, BANJARMASIN – Langkanya gas bersubsidi 3 Kg di pasaran, juga membuat pedagang kecil mengeluh. Kalau…

Featured-Image
Gas melon menjadi kebutuhan pokok. Namun sayang harga tak menentu, bahkan langka dipasaran. Foto-apahabar.com/Eddy Andriyanto

bakabar.com, BANJARMASIN - Langkanya gas bersubsidi 3 Kg di pasaran, juga membuat pedagang kecil mengeluh. Kalau pun ada, harganya melambung hingga Rp35 ribu per tabung.

Siti, pedagang warung makan di kawasan Jalan Gerilya, Tanjung Pagar mengakui sulitnya mendapatkan gas melon. Walau demikian ia harus bertahan meski kondisi semakin terpuruk dan terancam gulung tikar.

"Saya bingung karena harga elpiji 3 kg terus naik," keluh Siti kepada bakabar.com,

Akibat sering hilangnya gas LPG 3 kg di pasaran, wanita asli Kandangan itu terpaksa menggunakan kayu dan arang agar ia bisa memasak dan dapur warungnya terus mengepul.

"Pemerintah belum siap sepertinya. Seperti ini kan contohnya. Saat masyarakat sudah ketergantungan, gas tidak ada," keluhnya.

Bila kondisi seperti ini tetap berlanjut maka usahanya terancam tutup dan memberhentikan dua pekerja yang membantunya.

Kelangkaan gas melon itu pun turut dirasakan oleh pedagang makanan keliling. Ahmad Syaikhu (45), pedagang pentol yang berjualan di kawasan Pemurus Dalam.

Ahmad mengatakan, sudah dua minggu terakhir gas sulit didapatkan. Sembari berkeliling menjajakan dagangannya, ia pun selalu menanyakan ketersediaan stok di setiap warung yang dilewatinya.

Baca Juga:Tak Kebagian 'Melon', Pedagang Gorengan Menjerit

“Sambil menjajakan dagangan, setiap warung yang disinggahi saya tanyain ada gas enggak, tapi selalu dijawab kosong,” ujarnya saat ditemui di depan Pos Polisi Pemurus Dalam.

“Kemarin saya dapat tapi harganya mahal Rp 25.000 yang biasanya cuma Rp 17.000,” ungkap Ahmad.

Sulitnya mendapatkan gas LPG 3 kg ini, diakui Ahmad berpengaruh besar pada pendapatannya. Tetapi disisi lain ia tidak dapat menaikkan harga jual dagangannya karena takut pembeli berkurang.

"Pengen naikin Rp 500 tapi takut anak-anak SD nanti malah nggak ada yang beli lagi, jadi bingungkan,” ucap Ahmad.

Dirinya berharap kelangkaan ini segera teratasi dan jumlah gas elpiji 3 kilogram di pasaran bisa kembali stabil seperti biasa.

Baca Juga:Sepanjang Januari, Pertamina Sudah Skorsing Dua Agen 'Nakal' di Kalimantan Selatan

Reporter: Eddy Andriyanto
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner