bakabar.com, JAKARTA – Menyongsong Natal dan Tahun Baru, Satuan Tugas (Satgas) Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquified Petroleum Gas (LPG) dibentuk.
PT Pertamina (Persero) memastikan satgas mulai aktif bekerja melayani masyarakat sejak hari ini hingga 8 Januari 2019 mendatang. Satgas natal dan tahun baru atau Naru Pertamina akan bekerja dengan tiga tugas utama: Pertamina Melayani, Pertamina Berbagi dan Pertamina Mengedukasi.
Lewat satgas ini, Pertamina melayani ketercukupan BBM untuk pemudik sepanjang rute Jalan Tol dan non-Tol dan kebutuhan LPG untuk sajian masyarakat jelang Naru.
Selain melayani kebutuhan energi, Pertamina menjalankan fungsi sosial dengan berbagi bingkisan untuk panti asuhan, sumbangan perbaikan tempat ibadah di SPBU dan lokasi lainnya, serta kegiatan berbagi kebaikan lainnya.
Dalam rangka memudahkan perjalanan pemudik, Pertamina juga menyediakan layanan digital seperti Waze untuk mengetahui lokasi SPBU, melayani transaksi non-tunai, SPBU Digital dan sekaligus mengedukasi penggunaan BBM yang berkualitas.
Direktur Pemasaran Retail Pertamina, Mas'ud Khamid menjelaskan, pihaknya menyiapkan langkah operasional guna memperkuat layanan dalam menghadapi arus pergerakan kendaraan pada titik utama di Pulau Jawa dari Ibukota menuju daerah tujuan.
Untuk melayani kebutuhan BBM, Pertamina menyiagakan sebanyak 3687 Stasiun Pengisian BBM Umum (SPBU) untuk bisa beroperasi penuh 24 jam. Sementara mengantisipasi kebutuhan masa puncak, Satgas Naru Pertamina juga menyediakan fasilitas tambahan: 16 Mobil Dispenser, 24 Motor Kemasan, 31 Kios Pertamax, 54 Buffer Tank BBM, serta 3,7 KL BBM Kemasan.
Baca Juga :Natal dan Tahun Baru Kalsel 2018: Polisi Bakal Libatkan Tim Gabungan
"Antisipasi kenaikan konsumsi BBM pada masa puncak, Satgas Naru Pertamina menyediakan sarana tambahan jauh lebih banyak dari tahun sebelumnya. Pengalaman mengelola kebutuhan BBM saat Satgas Lebaran Idul Fitri, Pertamina menambah volume BBM Kemasan jenis Pertamax dan Dex sekitar 32% dari 2017. Overall Pertamina mempersiapkan 125 moda layanan di sepanjang jalur mudik," ungkap Mas'ud dikutip dalam laman resmi perseoran tersebut.
Dengan pertumbuhan perekonomian 5,2% dan adanya cuti bersama serta libur akhir tahun yang bersamaan libur anak sekolah, menurut Mas'ud Khamid, diprediksi kebutuhan BBM naik, karena terdapat peningkatan konsumsi pada saat momen akhir tahun 2018.
Secara keseluruhan penyaluran BBM jenis gasoline sebesar 99,7 ribu Kilo Liter (KL) atau naik 5,6% dari kondisi normal. Sementara BBM jenis gasoil naik sekitar 2,5% sebesar 41,2 ribu KL. Satgas Naru Pertamina juga memprediksi permintaan tertinggi BBM terjadi pada 22 Desember 2018 dan 5 Januari 2019 mendatang.
"Kami selalu siap melayani kebutuhan masyarakat dengan memaksimalkan penyaluran BBM. Agar perjalanan menuju tujuan berjalan lancar, Pertamina mengimbau untuk menggunakan BBM yang sesuai spesifikasi kendaraan,"imbuhnya.
Pada masa operasi, Mas'ud Khamid menambahkan, Pertamina memprediksi permintaan terhadap produk unggulan mengalami peningkatan signifikan. BBM Pertamax yang digunakan kendaraan pribadi diperkirakan melonjak hingga 6%, sementara BBM beroktan paling tinggi Pertamax Turbo hingga 3%.
Demikian halnya dengan Pertamina Dex, Pertamina juga memproyeksi terdapat kenaikan hingga 5%. Proyeksi kenaikan permintaan tertinggi pada BBM jenis Dexlite yang mencapai 26%.
"Seluruh produk BBM unggulan Pertamina semakin diminati konsumen kendaraan pribadi, sehingga pada momentum hari besar seperti Natal dan Tahun Baru, permintaan dari SPBU meningkat tajam. Untuk mengantisipasi kenaikan konsumsi tersebut, Satgas Naru Pertamina menambah pasokan dan volume penyaluran lebih tinggi dari kondisi normal," pungkas Mas’ud.
Baca Juga :Cuaca Buruk Ancam Distribusi Gas dan BBM ke Kalimantan Selatan
Editor: Fariz Fadhillah