Tak Berkategori

Jamur Tiram Ramaikan Festival Kuliner Banjar

apahabar. com, BANJARMASIN – Tak hanya macam jenis makanan khas lokal disajikan dalam Festival Kuliner Banjar…

Featured-Image
Salah satu penjual jamur tiram di Festival Banjar Kuliner. Foto-apahabar.com/marlianti

apahabar. com, BANJARMASIN - Tak hanya macam jenis makanan khas lokal disajikan dalam Festival Kuliner Banjar 2018. Namun, ada pula sebaliknya, seperti jamur tiram.

Meski sekarang sudah banyak yang tahu, bahwa jamur tiram baik dimakan dan punya manfaat, namun dalam festival yang berlangsung selama tiga hari di Jalan RE Martadinata Banjarmasin ini, potensi jamur tiram kembali diperkenal.

img

Hepny, salah satu pengusaha jamur Banjarmasin. Foto-bakabar.com/Marlianti

Hepny salah satu pengusaha jamur di Banjarmasin mengungkapkan, awalnya banyak orang yang tidak tahu jamur ini bisa dikonsumsi.

“Dulu ada banyak orang yang mengatakan Jamur beracun, sehingga kesulitan untuk kami para pengusaha Jamur memasarkan, ” katanya saat berbincang dengan bakabar.com, Sabtu (8/12).

Namun, usaha Hepny yang dirintisnya sejak 2005 silam tidak sia-sia. Malahan sekarang lebih banyak dicari oleh masyarakat.

Saking banyaknya permintaan, petani jamur kewalahan menerima orderan. Sampai-sampai harus memasok dari pulau Jawa.

Baca Juga :Diana Terpaksa Bolak Balik Sediakan Jengkol di Festival Kuliner Banjar

Makanan jenis jamur tiram ini pun bisa dengan mudah didapatkan di sejumlah swalayan. Seperti Giant, Duta Mall, dan juga pasar lokal yang ada di Banjarmasin.

Selama satu hari, Hepny dapat menjual 50 pack jamur segar dan jamur olahan. Jamur olahan Hepny dibuat sebagai makanan ringan dan dikemas dalam bentuk menarik.

Jamur tiram yang bahasa latinnya pleurotus ostreatus merupakan jamur pangan dari kelompok basidiomycota dan termasuk kelas homobasidiomycetes. Ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung.

Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom.

Sejak 200-300 tahun lalu, masyarakat Cina merupakan pelopor budi daya jamur konsumsi dan jamur yang berkhasiat obat. Di Indonesia budidaya jamur diketahui sejak 1970-an.

Baca Juga :Sumsel Raih Juara Nasional Kuliner Berbahan Ikan

Reporter : MarliantiEditor : Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner