bakabar.com, BANJARMASIN – ULM Banjarmasin kembali menambah guru besar, dengan dikukuhkannya Prof. Dr. drg. Rosihan Adhani, S.Sos, M.S dari Fakultas Kedokteran Gigi, Kamis (31/1). Dia menjadi guru besar pertama di Fakultas tersebut.
Pengukuhan Rosihan Adhani sebagai guru besar ULM itu digelar di Aula Lantai 1 Rektorat ULM Banjaramasin.
Dia merupakan Dekan sekaligus guru besar pertama dari Fakultas Kedokteran Gigi di ULM Banjarmasin.
Menurut Rektor ULM Sutarto Hadi, dengan keberadaan guru besar di Fakultas Kedokteran Gigi tersebut, seluruh fakultas di ULM Banjarmasin sudah memiliki guru besar.
“Sekarang kami memiliki 45 guru besar dan tersebar di seluruh fakultas yang ada di ULM, sedangkan untuk gelar doktor ada ratusan,” ucap Sutarto kepada awak media, Kamis (31/1) siang.
Baca Juga:PDAM Intan Banjar: 2020 Cakupan Layanan untuk Kabupaten Banjar Sudah Bisa 80 Persen
Meski memiliki 45 guru besar dan ratusan dosen bergelar doktor, Rektor ULM menargetkan sedikitnya 10 persen dari jumlah dosen yang ada di ULM untuk segera menjadi guru besar.
“Targetnya 10 persen dari jumlah dosen yang ada, jadi guru besar," ujarnya.
Sementara itu, Sutarto Hadi dalam sambutannya di acara itu juga menyinggung asal pendirian Fakultas Kedokteran Gigi di Banjarmasin. Dia menyebut Mantan Gubernur Kalsel Rudy Ariffin adalah tokoh inisiator dibangunnya fakultas tersebut.
Saat dikonfirmasi kepada Rudy Ariffin yang menjadi tamu VIPdi acara tersebut, membenarkan isi sambutan tersebut. Menurutnya, kesehatan gigi dan mulut itu sangat penting, mengingat dari usia dini banyaknya anak-anak giginya sudah mulai rusak.
“Iya, dulu memang digalakkan program kesehatan gigi. Sekarang, Fakultas Kedokteran ini menjadi satu-satunya yang ada di Kalimantan," ucap Rudy.
Saat ini sambung Rudy,Fakultas ini sudah menghasilkan dokter gigi sekitar 200 orang.
"Mudah-mudahan ke depan, penyakit gigi akan segera teratasi. Apalagi dengan adanya guru besar ini," tutur Rudy.
Dalam kesempatan lain, Rosihan Adhani yang baru saja dikukuhkan menjadi guru besar di fakultas tersebut mengungkapkan pentingnya teknologi dalam mengatasi penyakit gigi.
Sehingga, ke depan pihaknya mengupayakan pendidikan dan layanan kedokteran gigi era Revolusi Industri 4.0 akan segera dijalankan.
“Sekarang semua memakai teknologi, jadi kami berupaya untuk melayani dan mendidik mahasiswa maupun masyarakat sistem teknologi juga tentunya,” tutup Rosihan.
Baca Juga:36.148 Pelanggan PDAM Intan Banjar Bakal Kekurangan Suplai Air
Reporter: Tania Anggrainy
Editor: Muhammad Bulkini