bakabar.com, TANJUNG – Meski ada potensi kelangkaan gas elpiji di sejumlah daerah, tapi sejauh ini pasokan gas melon ke Kabupaten Tabalong masih aman.
Mustafa, pemilik pangkalan di Desa Harus Kecamatan Muara Harus, mengungkapkan hingga saat ini tidak ada kelangkaan gas elpiji di wilayahnya.
Hal itu bisa dilihat dari pasokan yang didapatnya dari distributor. Sejak awal didirikan pada akhir 2019, pangkalannya rutin menerima pasokan 4 kali dalam satu bulan.
“Setiap datang jumlahnya 102 tabung berisi gas 3 kilogram dan dijual ke warga dengan harga Rp 17.500 per tabung, sesuai harga eceran tertinggi (HET),” ucapnya.
Di pangkalan tersebut, warga bisa membeli gas elpiji dengan melampirkan KTP.
“Kami hanya melayani warga Desa Harus, syaratnya melampirkan fotokopi KTP setempat dan tandatangan setelah mendapatkannya,” kata Mustafa.
Hal senada juga diungkapkan Pangkalan Rizky, warga Jalan Jenderal Sudirman, Tanjung.
“Tidak ada kelangkaan gas 3 kilogram di pangkalan, sebab gas tersebut rutin datang seminggu 1 kali. Biasanya datang setiap hari Jumat,” sebutnya.
Sebelumnya, sejak 3 bulan terakhir, pasokan gas elpiji di Tabalong datang hanya satu kali dalam satu minggu. Padahal sebelumnya, gas disalurkan dua kali dalam seminggu.
“Sekali datang 280 tabung dengan harga penjualan Rp 17.500. Gas ini pun diperuntukkan bagi warga sekitar pangkalan,” jelasnya.
Terpisah, Kabag Ekonomi dan Administrasi Pembangunan (Ekobang) Tabalong, Husin Ansari, juga menyampaikan tak ada kelangkaan gas elpiji.
“Kuota gas 3 kg di Tabalong sejauh ini masih mencukupi, meski ada pengurangan kuota atas kebijakan Pertamina,” katanya.
Editor: Puja Mandela