bakabar.com, BANJARBARU - Dinas Kehutanan (Dishut) Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama KPH Tanah Laut dan KPH Kayu Tangi berencana mengembangkan sentra kayu di Banua.
Rakor terkait izin penyelesaian beberapa administrasi proses perizinan Hutan Kemasyarakatan (HKm) di Tanah Laut pun sudah dilakukan.
"Kemudian membahas potensi lahan dan persiapan pembangunan sentra kayu yang rencananya akan dibangun di wilayah KPH Tanah laut dan KPH Kayu Tangi," ucap Kadishut Kalsel, Fatimatuzzahra, Minggu (11/12).
Jika semuanya sudah dipersiapkan dengan matang kata Aya (sapaan karib kadishut), maka akan diumumkan pada masyarakat mengenai pembangunan sentra kayu di kawasan tersebut.
Dijelaskan Aya, dalam bulan ini pihaknya akan melaksanakan fasilitasi terwujudnya kerja sama dalam pembangunan sentra kayu dan kedua belah pihak dapat bersama-sama membuat komitmen kesepakatan dengan pola kerja sama bagi hasil dari kegiatan penanaman.
Ia berharap pasokan bahan baku kayu bulat di Kalsel dapat terpenuhi secara berkelanjutan, terlaksananya harmonisasi pembangunan kehutanan yang terintegrasi, efisien dan sinergi dalam mencapai tujuan pembangunan kehutanan di Banua.
Aya menyebut, KPH Tanah Laut bersama izin perhutanan sosial binaan di tingkat tapak telah melaksanakan survei lokasi untuk memetakan potensi konflik dan potensi area clean and clear pada areal yang akan dikerjasamakan.
"Serta pendampingan kesiapan kelembagaannya dan ditargetkan pertengahan Desember 2022 data telah disiapkan," harapnya.
Sehingga 2023 nantinya luasan lahan yang dibutuhkan untuk penanaman dalam rangka pembangunan sentra kayu sebagai pilot project di wilayah KPH Tanah Laut seluas kurang lebih 200 hektare per-industri (delapan Industri) dengan total luasan kurang lebih 1.600 hektare.
