bakabar.com, BARABAI - Ratusan ekor ayam ditemukan mati mendadak di kandangnya di Desa Baru, Kecamatan Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).
Diketahui, sebanyak 400 ekor ayam jenis petelur milik Maserun (59) mati mendadak diduga terserang penyakit sejak Kamis (11/1) lalu.
"Semula ayam petelur sebanyak 800 ekor. Namun, secara mendadak sekitar 400 ekor ayam-ayam itu mati secara berangsur-angsur," jelas Maserun kepada awak media, Senin (22/1/24).
Ia berkata sempat bingung setelah menemui kondisi itu. Pasalnya, sudah setahun lebih dirinya memelihara ayam-ayam itu dan tidak menemukan tanda-tanda mencurigakan.
Pasca kejadian itu, Maserun memilih untuk menjual sisa ayamnya yang laku seharga Rp25 ribu per ekor. Hal itu dilakukan guna menghindari kerugian yang lebih besar.
"Ayam yang awal sekitar 800 ekor. Sampai kemarin sisa 400 ekor. Sisanya itu sudah pada dijual," bebernya.
"Kandang juga sudah pada kosong. Sekarang cuma tersisa 11 ekor ayam lagi," sambungnya.
Kasus kematian ayam serupa juga terjadi di beberapa desa lain di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, seperti di Desa Baliau, Desa Wawai dan sejumlah tempat lainnya.
Ia menjelaskan bahwa ayam yang mati tidak hanya ayam petelur, jenis ayam lainnya pun turut juga mengalami nasib serupa, seperti ayam kampung, ayam daging dan jenis lainnya.
"Petugas dari Dinas Pertanian dan Peternakan HST pun sudah datang pada Senin (15/1/2024) lalu memeriksa ke lokasi peternakannya. Penyebabnya diduga terkena Malaria, mengingat masuk musim penghujan dan banyak nyamuk yang berkeliaran," imbuhnya.
Baca Juga: Sidang ke-5 Kasus Dugaan Penggelapan Uang Eks DPRD HST Digelar