Pemkab Tabalong

Pemkab Tabalong Unjuk Bukti Serius Tangani Stunting dengan Melibatkan Semua Stakeholder Hingga ke Desa

1 Desember 2024 Kabupaten Tabalong tepat berusia 59 tahun, diusianya lebih setengah abad  berbagai pencapaian telah ditorehkan oleh daerah yang bermottokan.

Featured-Image
Pj Bupati Tabalong, Hj Hamida Munawarah, memberikan olahan ikan kepada sejumlah anak untuk menambah gizi dan kecerdasan. Foto - Prokopim Setda Tabalong

lupus

bakabar.com, TANJUNG - 1 Desember 2024 Kabupaten Tabalong tepat berusia 59 tahun, diusianya lebih setengah abad  berbagai pencapaian telah ditorehkan oleh daerah yang bermottokan Saraba Kawa ini.

Pencapaian itu tidak hanya terlihat dari pesatnya pembangunan fisik, tapi juga dibarengi berbagai bidang dengan dibuktikan raihan sejumlah penghargaan dari pemerintah pusat.

Kali ini kami fokus mengulas upaya penanganan stunting yang gencar dilakukan Pemkab Tabalong yang pada HUT ke-59 ini dipimpin Pj Bupati Tabalong, Hj Hamida Munawarah.

Sejak 2019 lalu, prevalensi stunting di Kabupaten Tabalong konsisten mengalami penurunan.

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 prevalensi stunting di Tabalong sebesar 18,1 persen.

Angka ini turun 1,6 persen dari angka 19,7 persen pada tahun 2022 menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI). 

Penurunan angka stunting tersebut tidak membuat Pemkab Tabalong berpuas diri, melainkan terus berupaya menekannya bersinergi dengan semua pihak.

"Semua pihak berperan dan harus terus tetap berkomitmen dalam upaya menekan angka stunting di Kabupaten Tabalong," tegas Pj Sekda Tabalong M Fitri Hernadi saat Diseminasi Hasil Audit Kasus Stunting (Aks) Siklus 2 di Aston Tanjung City Hotel.

Pemkab Tabalong melakukan pertemuan TPPS dalam rangka penanganan stunting. Foto - Prokopim Setda Tabalong
Pemkab Tabalong melakukan pertemuan TPPS dalam rangka penanganan stunting. Foto - Prokopim Setda Tabalong

Menurut Fitri, saat ini Pemerintah Kabupaten Tabalong beserta seluruh stakeholder, masyarakat dan perusahaan bersinergi menangani stunting.

Penanganan stunting ini dilakukan guna memberikan masa depan yang cerah bagi anak-anak.

"Perhatian terhadap anak-anak stunting ini agar mereka mempunyai masa depan yang lebih cerah," ucap Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Tabalong ini.

Diketahui, saat ini terdapat 50 kasus stunting di Tabalong yang tersebar di 31 desa dan kelurahan pada 10 kecamatan dari 12 kecamatan yang ada di Tabalong.

Salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Tabalong untuk menangani stunting ini melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Tabalong.

Melibatkan kades dan lurah, DPMD Tabalong menggelar bimtek tim percepatan penurunan stunting (TPPS) tingkat kelurahan dan desa dengan menggelar bimbingan teknis.

Bimtek sendiri bertujuan meningkatkan pemahaman bagi pemerintah desa dan kelurahan mengenai TPPS.

Selain itu, Dinas PMD, teranyar kegiatan untuk pencegahan stunting juga dilakukan Dinas Ketahanan Pangan Perikanan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DKPPTPH).

Kegiatannya dengan menggelar gebyar memasyarakatkan makan ikan (Gemarikan) di Taman Giat Kota Tanjung.

Kegiatan tersebut diikuti ratusan anak-anak usia dini dari Taman Kanak-kanak (TK) di Tabalong dalam rangka mendorong untuk gemar mengkonsumsi ikan.

Rangkaian Gemarikan diawali dengan memperkenalkan makanan dari olahan ikan, lomba mewarnai ikan untuk anak-anak dan menyediakan 200 kilogram ikan Patin untuk dibagikan ke para orangtua peserta didik.

Kepala DKPPTPH Tabalong, Fahrul Raji mengatakan, bahwa ikan memiliki sumber protein bagus dikonsumsi bagi anak-anak.

“Ini untuk memenuhi asupan gizi dan mengedukasi anak usia dini agar mencintai makan ikan dan mendorong para orangtuanya,” katanya.

Sementara Pj Bupati Tabalong, Hj Hamida Munawarah berharap melalui kegiatan Gemarikan ini memacu semangat anak-anak untuk makan ikan.

“Karena sumber protein yang tinggi berasal dari ikan. Kami harap anak-anak kita lebih banyak makan ikan dan gizinya terpenuhi serta bisa memacu kecerdasannya,” katanya.(*)

Editor


Komentar
Banner
Banner