Kesenian Magelang

Mapan Mime, Ajarkan Cara Berekspresi dan Sampaikan Kritik Sosial lewat Seni

Mapan Mime adalah wadah bagi anak-anak Magelang untuk berekspresi lewat gerak. menggajak anak-anak untuk bermain sambil belajar.

Featured-Image
Mapan Mime bersama siswa siswi SD Magelang (Apahabar.com/Arimbihp)

Apahabar.com, MAGELANG - Mapan Mime adalah wadah bagi anak-anak Magelang untuk berekspresi lewat gerak. menggajak anak-anak untuk bermain sambil belajar.

Anak-anak berias wajah putih dengan baju hitam terlihat sibuk berlenggang di panggung. Tanpa suara, mereka terlihat luwes bergerak, bibirnya sesekali tersenyum dan diakhiri bungkukan badan kepada para penonton.

Hanya dengan gerak tubuh dan ekspresi, anak-anak itu begitu lihai membawakan skenario cerita atau kritik untuk negara.

Mereka menyebut seni gerak panggung tersebut Pantomim. Cara berdialog tanpa suara, dengan cerita tersirat tanpa tersurat. Rerata usia anak-anak yang tergabung dalam Mapan Mime yakni 6 hingga 20 tahun.

Mapan Mime besutan Imran Pratama Putra Ariyanto (35) alias Mas Imz ini menjadi wadah bagi anak-anak untuk berekspresi lewat gerak.

Awalnya, Mas Imz tergerak melihat adanya potensi terpendam anak-anak yang mengikuti lomba pantomim di kawasan Yogyakarta dan Magelang.

"Lalu pada 2016, saya mengumpulkannya dalam komunitas yang diberinama Mapan Mime," kata Mas Imz, Jumat (27/10).

Saat pertamakali dibentuk, Mapan Mime hanya beranggotakan tiga anak saja, sementara yang lain belum tertarik. Lambat laun, Mapan Mime bertambah anggotanya dan mulai mengadakan latihan rutin.

"Kami latihan rutin setiap Jumat sore di Lokabudaya Sukimin Adiwiratmoko dari jam 2 sampai 3 sore. Gratis. Untuk dewasa maupun anak-anak," kata dia.

Mas Imz juga menggelar Safari pantomim di sekolah, rumah baca, kampung-kampung, maupun instansi di Kota Magelang.

Dalam kegiatannya, Mapan Mime menggajak anak-anak untuk bermain sambil belajar.

Tak hanya itu, anak-anak juga diminta untuk ikut berinteraksi langsung bermain pantomim.

Mapan Mime saat tampil di Magelang (Apahabar.com/Arimbihp)
Mapan Mime saat tampil di Magelang (Apahabar.com/Arimbihp)

Tak cuma mengajarkan seni pantomim, Mas Imz mengatakan, kegiatan tersebut juga dapat membentuk karakter dan mengolah imajinasi anak-anak.

Pantomim dan Seni Kritik Sosial

Bukan cuma berkesenian, Imz menjadikan pantomim seni untuk menyampaikan kritik sosial.

Maka, dalam setiap pertunjukkannya, Imran bersama teman-teman seringkali mengangkat berbagai isu sosial yang sedang terjadi di masyarakat.

Adapun isu sosisal yang diangkat di antaranya lingkungan penebangan pohon, krisis air, isu borobudur milik Yogyakarta, dan juga aturan larangan bermain gelembung dan kitiran di alun-alun di Kota Magelang beberapa waktu silam.

Dari sekian banyak penampilannya, tak jarang pula Imran harus mendapatkan berbagai respon negatif yang diterimanya.

 "Hal biasa, justru itu yang menjadi tantangan, seni kritik yang terlihat samar, tapi menukik ke inti permasalahan," pungkasnya. 

Editor


Komentar
Banner
Banner