Apahabar.com, Purworejo - Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Kabupaten Purworejo menyiapkan 200 kilogram (kg) telur dan 50 krak Minyakita untuk kegiatan operasi pasar murah menjelang Idulfitri 1444 Hijriah.
"Sedangkan untuk tepung, beras, sayuran, dan komoditi lain kami belum tahu potensinya, tapi kami sudah minta untuk mengacu pada pasar-pasar murah yang sudah berjalan," ujar Kepala Bidang (Kabid) Perijinan Bahan Pokok Penting dan Kemetrologian (Perbamet) DKUKMP Kabupaten Purworejo, Winanto, Selasa (4/4).
Melalui keterangan tertulis yang dihimpun bakabar.com, pasar murah tersebut akan dilaksanakan pada 10 hingga 11 April 2023. "Pada agenda tersebut, kami memberikan subsidi jasa angkut dan tenaga bongkar muat, sehingga harga yang dijual di pasar murah setara harga pengambilan di distributor (di bawah harga pasar)," tuturnya.
Adapun pelaksanaan operasi pasar yakni berada di dua tempat, yakni di Kecamatan Kutoarjo dan Kecamatan Purwodadi.
Baca Juga: Pasar Murah Kebayoran Baru, Mendag: Masyarakat Dapatkan Harga Terbaik
"Pada 10 April 2023, pasar murah akan digelar di Pendopo Kecamatan Kutoarjo. Kemudian pada 11 April 2023 berpindah ke Pendopo Kecamatan Purwodadi," paparnya.
Winanto menjelaskan pasar murah adalah program tim pengendali inflasi daerah (TPID) untuk membantu masyarakat Kabupaten Purworejo dalam memperoleh barang-barang kebutuhan pokok dengan harga relatif murah.
Selain itu, Winanto menegaskan kegiatan pasar murah juga bertujuan menekan kenaikan harga komoditi yang dapat memicu pergerakan inflasi daerah. Menurutnya, inflasi di Kabupaten Purworejo rata-rata relatif lebih rendah dari angka inflasi nasional yakni di bawah 4,97 persen.
"Lebaran tahun kemarin (2022), angka inflasi di Kabupaten Purworejo juga masih lebih rendah ketimbang angka inflasi nasional yaitu di bawah 5,47 persen," ungkap Winanto.
Baca Juga: Bazar Ramadan 2023, Mendag Zulhas Dukung Pelaksanaan Pasar Murah
Meski demikian, pihaknya tetap waspada terhadap potensi kenaikan harga karena tingginya permintaan pasar menjelang lebaran. "Sementara ini, perkembangan harga nampaknya masih dalam batas-batas yang bisa ditoleransi," jelasnya.
Dengan demikian, Winanto berharap, operasi pasar di dua lokasi tersebut secara psikologis bisa mewakili akses masyarakat terhadap kebutuhan bahan pokok dengan harga murah.