Kalsel

Yuk Nyumbang, apahabar.com Buka Posko Peduli Banjir Kalsel

apahabar.com, BANJARMASIN – Sebagai bentuk kepedulian, apahabar.com membuka Posko Peduli Banjir Kalimantan Selatan. Posko berlokasi di…

Banjir menerjang Kalsel sejak akhir pekan kemarin. Sampai hari ini, 27.111 rumah di delapan kabupaten atau kota di Kalsel terendam air. Puluhan ribu jiwa yang mengungsi membutuhkan uluran tangan. Foto: Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Sebagai bentuk kepedulian, apahabar.com membuka Posko Peduli Banjir Kalimantan Selatan.

Posko berlokasi di kantor apahabar.com, Jalan Mayjen Sutoyo, RT 08 Nomor 29, Banjarmasin Tengah.

Sampai tiga hari ke depan, posko kemanusiaan ini dibuka sejak Minggu (17/1) pagi.

Anda dapat menyumbangkan pakaian layak, selimut, tapih atau sarung, makanan, air minum, vitamin, alat makan, hingga lilin atau senter.

Masker dan obat-obatan seperti paracetamol, obat gatal dan diare juga penting.

Termasuk perban atau plaster penutup luka, susu dan makanan bayi, obat nyamuk, hingga pembalut wanita.

“Para korban mesti siap menghadapi ancaman penyakit saat ini, dan pasca-banjir,” ujar Pemimpin Umum apahabar.com, Budi Ismanto.

Laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, 112.709 warga mengungsi akibat banjir Kalsel.

Banjir menerjang Kalsel sejak akhir pekan kemarin. Sampai hari ini, 27.111 rumah di delapan kabupaten atau kota di Kalsel terendam air.

Banjir terparah terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, dan Kabupaten Banjar.

Bahkan telah merenggut lebih dari lima nyawa warga di Banjarbaru, Tanah Laut, Banjar, dan Hulu Sungai Tengah.

Pantauan apahabar.com, Barabai pusat daripada Kabupaten HST lumpuh total diterjang banjir.

Ketinggian air sepaha hingga sepinggang orang dewasa. Di kantor bupati HST, air masih setinggi lutut orang dewasa, setidaknya sampai dini hari tadi.

Di HST, kawasan perkotaan bak kota mati. Listrik padam. Warga mengungsi di kantor-kantor pemerintahan, dan posko induk di Stadion Murakarta.

Akses jalan terendam akibat terjangan air dari hulu Pegunungan Meratus. Sungai Hantakan meluap. Suplai air PDAM praktis terhenti.

Banyak warga yang belum dievakuasi. Mereka yang terjebak terpaksa tinggal di atas rumah. Praktis, mereka juga kekurangan logistik.

“Dari laporan jurnalis kami di HST, banjir membuat air sungai keruh sehingga tak bisa digunakan PDAM,” ujar Budi.

Sementara, di Pengaron banjir yang sempat surut 12 jam lamanya, kembali menerjang areal permukiman. Ketinggian air mencapai selutut orang dewasa. Lebih dari 200 rumah terendam.

Bantuan yang masuk ke posko apahabar nantinya akan didistribusikan ke posko pengungsian di HST. Termasuk di Kabupaten Banjar.

“Kedua wilayah ini terdampak cukup signifikan, jika ada bantuan lebih kami juga akan pasok ke Tanah Laut,” ujar pria berkumis ini.

Budi mengajak masyarakat bersama-sama meringankan beban para korban banjir di Kalsel.

“Kepedulian dalam bencana kali ini wujud kebersamaan kita sebagai warga Kalsel,” jelasnya.