Info Kecantikan

Yuk Kenalan dengan 3 Tipe Moisturizer Bersama dr. Yessica Tania

Pelembap (moisturizer) salah satu skincare yang wajib dipakai. Mengenal 3 tipe pelembap bisa membantu memilih yang cocok untuk tipe kulit Anda.

Ilustrasi menggunakan pelembab untuk wajah. Foto: PeopleImages/istock photo

apahabar.com, JAKARTA - Pelembap atau moisturizer adalah salah satu skincare yang wajib dipakai. Mengenal 3 tipe pelembap bisa membantu memilih yang cocok untuk tipe kulit Anda.

Pelembap dapat digunakan pada pagi dan malam sebagai rutinitas perawatan kulit. Pelelmbab dapat memberikan hidrasi dan menguncinya pada kulit, sehingga melindungi lapisan luar kulit Anda.

Tak hanya itu, pelembap juga diketahui dapat menyeimbangkan minyak alami kulit, dan mencegah pori-pori tersumbat.

"In fact sebenernya kita ga perlu terlalu banyak pakai produk skincare, yang basic dan sebaiknya digunakan untuk pemula adalah sabun, pelembab dan sunscreen," tulis dr. Yessica, dikutip Selasa (17/10).

Pelembap diketahui memiliki tiga tipe, yaitu Humektan, emolien dan oklusif yang bekerja dengan cara berbeda-beda, dan memberikan reaksi pada kulit yang berbeda juga di kulit.

Melansir memberikan ilmu mengenai tipe-tipe pelembap dalam sebuah unggahan Instagramnya (dr.yessicatania).

Dr. Yessica Tania atau kerap disapa dr. Zie, seorang dokter yang kerap membagikan pengetahun tentang perawatan wajah, menuliskan ppelembap dibagi menjadi tiga tipe. Yuk simak penjelasannya.

Humektan
Ilustrasi Pelembap (Moisturizer) Untuk Kulit Berminyak. Foto: Freepik

Jenis pelembap yang populer dan sering ditemukan dalam produk pelembap. Humektan bekerja sebagai zat higroskopis, atau zat yang menarik air dari lapisan kulit terdalam (dermis) menuju lapisan kulit terluar (epidermis).

Tipe pelembap ini bekerja dengan menarik air dari udara sekitar dan kedalam sel-sel kulit agar tetap terhidrasi.

Tipe pelembap ini cenderung mengandung banyak air (water based), tidak lengket dan tidak memberikan kesan berminyak.

Sehingga jenis pelembap ini baik digunakan untuk segala jenis kulit, terutama kulit berminyak dan kombinasi.

Adapun beberapa bahan yang dianggap humektan adalah Hyaluronic Acid, Phantenol, AHA, Gelati, Gilserin, Urea dan Sodium PCA.

Emolien
Ilustrasi Pelembap Emolien. Foto: Freepik

Pelembap ini akan mengisi celah pada bagian sel-sel kulit yang kering dengan memberikan lipid (lemak kulit), sehingga memberikan hidrasi dan meningkatan kelembutan, fleksibilitas dan kehalusan pada kulit.

Tipe pelembap ini cenderung mengandung minyak yang banyak, terasa lebih lengket dan memberikan hasil yang dewy pada kulit.

Sehingga pelembap dengan emolien sangat bagus untuk kulit kering, mengelupas dan pecah-pecah.

Menurut dr. Zie, emolien sendiri memiliki beberapa jenis, seperti dry, fatty, astrigent dan protective, yang mana keempatnya memiliki kegunaannya sendiri untuk menjaga kelembapan kulit.

Diantara kandungan itu, emolien mengandung Shea Butter, Lanolin, Oleic, Ceramides, Linolic, dan Petrolatum.

Oklusif
Ilustrasi Tipe Pelembap Oklusif. Foto: Freepik

Pelembap ini bekerja dengan memberikan lapisan pelindung untuk mencegah Trans Epidermal Water Loss (TEWL) atau berkurangnya kadar air pada kulit. 

Sehingga mengunci kelembapan dengan baik,yang dapat berperan sebagai pelindung kulit terasa lebih terhidrasi. Oklusif ini disarankan digunakan untuk pemilik kulit normal dan cenderung kering.

Tipe oklusif sendiri bertekstur lebih kental dan lebih lengket, sehingga meninggalkan kesan minyak (greasy) lebih pada kulit.

Beberapa jenis kandungan pelembap oklusif adalah Porteleum jelly, Paraffin, Mineral oil, Squalene, Capric, Beeswax dan Strearic Acid.

Ketiga jenis pelembap tersebut memiliki kegunaan masing-masing, dan dapat disesuaikan dengan kondisi kulit, sehingga memberikan kondisi kulit yang sehat dan plumpy.