Pemilu 2024

Yenny Wahid Pamer Kedekatan dengan Anies, Ganjar hingga Prabowo

Putri Presiden ke-4 Abdurahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid memamerkan kedekatannya dengan ketiga bakal calon presiden (bacapres) yang bakal berlaga

Putri Presiden ke-4 Abdurahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid. (Foto: apahabar.com/Aditama)

apahabar.com, JAKARTA - Putri Presiden ke-4 Abdurahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid memamerkan kedekatannya dengan ketiga bakal calon presiden (bacapres) yang bakal berlaga di Pilpres 2024.

"Ketiga-tiganya sama dekatnya. Kita mulai dari huruf abjad duluan ya," kata Yenny di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (22/8) malam.

Baca Juga: Yenny Wahid Respons Ajakan Gabung ke Barisan Bacapres Prabowo Subianto

Yenny menceritakan bahwa dirinya dekat dengan Anies Baswedan sejak menjabat Rektor Universitas Paramadina, Jakarta. Bahkan Yenny pernah mengajar di kampus yang dipimpin Anies.

"Pak Anies itu ketika saya pulang dari ambil master saya dari Amerika, beliau jadi rektor Paramadina dan menawarkan saya jadi dosen. Jadi saya pernah menjadi dosen di Paramadina ketika Pak Anies menjadi rektor," ceritanya.

"Selain itu kami sering sekali diundang bareng-bareng jadi pembicara dalam forum-forum global, jadi saya cukup akrab dengan Pak Anies," sambung dia.

Baca Juga: Ganjar Bertandang ke Ciganjur, Yenny Wahid: Hanya Silaturahmi Biasa

Lalu ia mengaku dekat dengan Ganjar Pranowo, layaknya seorang teman. Bahkan Ganjar Pranowo merupakan teman suaminya juga.

"Dari sisi ideologi pastinya sebagai seorang nasionalis Marhaen itu selalu ada himpitan atau ada titik temu dengan kaum Nahdiyin. Apalagi kalau dilihat dari sejarahnya dari Mbah Hasyim Asyari," jelasnya.

"Bung Karno pernah ditampung kakek buyut saya di Tebu Ireng. Jadi perjalanannya panjang. Istri Pak Ganjar, Mbak Atiqoh dari kalangan pesantren jadi pasti di sana ada kedekatan," lanjutnya.

Baca Juga: Pengamat: Yenny Wahid Kirim Sinyal Kesiapan jadi Cawapres 2024

Kemudian ia juga memiliki kedekatan dengan Prabowo. "Kalau dengan Pak Prabowo itu malah kedekatannya fisik karena eyang saya, Wahid Hasyim tetanggaan dengan eyang Pak Prabowo, Pak Margono pendiri BNI 46," imbuh dia.

"Jadi ketika eyang Margono meninggal yang mendoakan eyang saya. Rumahnya satu pagar, jadi dekat sekali. Dulu sebelum suami saya bergabung dengan PSI, dulunya suami saya kader Gerindra," tambahnya.

Di sisi lain, Yenny menceritakan awal pertemuannya dengan suaminya adalah saat berkampanye sebagai kader Partai Gerindra di tahun 2009.

"Jadi Pak Prabowo adalah mak comblang saya. Kalau kedekatan pribadi semuanya dekat secara pribadi. Namun kalau politik perlu komunikasi dahulu untuk mengolah-olah pikiran secara rasional," ungkap Yenny.

"Karena saya memiliki mekanisme tambahan spiritual juga, jadi saya akan ke makam bapak saya nunggu petunjuk. Kalau orang lain kan bilang menunggu petunjuk bapak, nah saya juga menunggu petunjuk bapak," pungkasnya.