Hot Borneo

Yang Tersisa dari Sapuan Puting Beliung di Sungai Tabuk Banjar

apahabar.com, BANJAR – Rahmah (22), warga Desa Pemakuan Laut, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, panik bukan…

Keluarga Rahmah memperbaiki atap rumah yang hilang akibat terjangan angin puting beliung. apahabar.com/Riki

apahabar.com, BANJAR – Rahmah (22), warga Desa Pemakuan Laut, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, panik bukan kepalang saat melihat angin menggulung di luar rumahnya, Senin (28/2) sore.

Dari balik jendela, ia melihat angin kencang berwarna gelap itu berputar-putar mengitari kawasan desa.

Satu sisi, Rahmah juga memikirkan kondisi kakak iparnya bernama Aisyah (23) yang sedang berada di rumah terpisah.

Aisyah sebenarnya memang tak tinggal seorang diri. Namun, saat kejadian itu, ia hanya bersama anak balitanya yang masih berusia 2 bulan. Suami dan ibu mertuanya sedang tak berada di rumah.

"Angin kencang ditambah hujan yang berlangsung sekitar 10 menitan," kata Rahmah saat ditemui apahabar.com di rumah Aisyah, Kamis (3/3).

Meski berlangsung singkat, puting beliung berhasil memporak-porandakan kediaman Rahmah, termasuk juga Aisyah.

Angin kencang itu merusak separuh atap rumah. Beberapa atap bahkan harus berhamburan hingga puluhan meter dari rumah.

"Atapnya sudah dikumpulkan, dibantu para warga lain," tambahnya.

Saat ini sejumlah atap akibat diterjang angin kencang itu kembali dikumpulkan. Sanak saudara dan keluarga Aisyah bergotong-royong memperbaiki rumahnya.

"Sementara ini memperbaiki dari material yang masih bisa diselamatkan," ucap Maimunah (54), mertua Aisyah menambahkan.

Meski rumah dengan keadaan terbuka di bagian atas, Maimunah memutuskan tetap berdiam diri di rumah sementara ini. Ia enggan melakukan pengungsian.

Lantas, bagaimana kondisi Aisyah dan balitanya?

Saat ini, Maimunah bilang kondisi Aisyah baik-baik saja. Hanya, balitanya yang mengalami sakit usai insiden tersebut.

"Mungkin trauma, namanya juga bayi," tutupnya.

Selain di Desa Pemakuan Laut, sejumlah kawasan lain di Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar turut diterjang puting beliung.

Rekapitulasi data Dinas Sosial Provinsi Kalsel mencatat sebanyak 8 desa terdampak. Puting beliung berhasil menyapu 162 rumah; 96 buah mengalami rusak ringan, 41 rusak sedang, dan 25 lainnya rusak berat.

Kondisi tersebut membuat 172 KK/562 jiwa terdampak. Sebagian besar dari mereka terpaksa harus mengungsi ke rumah sanak saudara.

Laporan menyebut satu pesantren dan satu gudang perkumpulan kematian di Desa Pemakuan Laut ikut terdampak.

"Demikian juga 7 buah gudang bata di Desa Lok Buntar," kata Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Dinsos Kalsel, Achmadi kepada apahabar.com, Selasa (1/3) malam.

Saat ini, lanjut dia, sejumlah bantuan dari Pemda setempat sudah disalurkan ke masing-masing warga terdampak.

Isinya di antaranya beras 5 kg, minyak goreng 2 liter, tepung 2 kg, gula 2 kg, kue kering 2 bungkus, susu 1 kaleng, sarden 6 kaleng, kecap 2 botol, teh 2 kotak, dan mie 10 bungkus.

"Bantuan dari Dinsos Banjar, karena persediaan mereka masih mencukupi," ujarnya.

Dampak terparah dari puting beliung itu dirasakan 3 desa; Pemakuan Laut, Sungai Tabuk Keramat, dan Lok Buntar.