Viral YA Mengamuk di Area Publik, Tantrum Bisa Terjadi pada Orang Dewasa?

YA terlihat mengamuk di beberapa tempat umum, seperti stasiun, mall, hingga toko elektronik.

Ilustrasi tantrum pada orang dewasa. Foto: Kompas.

apahabar.com, JAKARTA - Baru-baru ini jagat twitter diramaikan oleh ulah impulsive seorang pria berinisial YA. Dalam banyak unggahan, YA terlihat mengamuk di beberapa tempat umum, seperti stasiun, mall, hingga toko elektronik.

Dalam setiap video amatir unggahan netizen, YA selalu dalam kondisi marah, tidak terkendali secara emosi, dan menantang siapapun di hadapannya. 

Seperti salah satu footage netizen yang diambil di tengah mall, sebelumnya YA membunyikan klakson mobil pada pameran otomotif yang diselenggarakan di salah satu mall di Jakarta. Ia terlihat mengamuk dan meludahi petugas keamanan saat berusaha menenangkannya.

Ledakan emosi yang dialami YA bisa terjadi karena banyak penyebab. yang muncul saat keinginan seseorang tidak terpenuhi ini juga dikenal sebagai tantrum.

Kondisi ini dapat dikenali dengan munculnya gejala berupa raut wajah tegang, bicara dengan nada tinggi dan suara keras, gelisah, frustasi, marah, serta menggerakkan tangan dengan cepat.

Pada beberapa kasus, tantrum yang dialami orang dewasa bisa berujung pada meluapkan amarahnya dengan perilaku agresif, seperti tindak kekerasan atau merusak barang.

Tantrum pada Orang Dewasa

Tantrum pada orang dewasa dapat disebabkan oleh banyak hal, diantaranya pola asuh yang salah saat masa kanak-kanak, pernah mengalami kekerasan fisik atau verbal.

Tidak menutup kemungkinan jika orang yang mengalami tantrum ini menderita gangguan mental tertentu, seperti gangguan bipolar, depresi, borderline personality disorder (BPD), autism, PTSD, dan ADHD, atau penyalahgunaan obat-obatan.

Lalu, apa yang bisa dilakukan jika mendapati orang dewasa yang mengalami tantrum? Beberapa hal seperti melakukan relaksasi dan mengaliri tubuh juga pikiran dengan energi positif bisa menjadi salah satu metode yang bisa dilakukan saat mengalami tantrum. 

Namun jika sudah tidak terkendali dengan metode relaksasi, ada baiknya jika menjalani proses terapi dan meminta bantuan tenaga ahli profesional.