Kalsel

XXI Banjarmasin Buka, Legislator Kalsel: Keputusan Duta Mall Tidak Tepat

apahabar.com, BANJARMASIN – Selain mengundang komentar pengguna sosial media, keputusan manajemen Duta Mall Banjarmasin membuka layanan…

Oleh Syarif
Keputusan manajemen Duta Mall Banjarmasin membuka layanan bioskop XXI dikomentari anggota DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel). Foto-Ilustrasi/ Istockphoto

apahabar.com, BANJARMASIN – Selain mengundang komentar pengguna sosial media, keputusan manajemen Duta Mall Banjarmasin membuka layanan bioskop XXI dikomentari legislator Kalsel.

Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Selatan, Muhammad Lutfi Saifuddin menilai keputusan manajemen Duta Mall Banjarmasin membuka bioskop tak tepat.

Sebab, ujar politisi Partai Gerindra Daerah Pemilihan (Dapil) Banjarmasin melihat Covid-19 di Banjarmasin belum reda. Dia mengkhawatirkan bakal muncul klaster bioskop.

"Pandemi di Kalsel ini kan belum berakhir, bisa menjadi kelengahan buat kita semua yang akhirnya membahayakan kesehatan masyarakat kita," ungkap Lutfi Saifuddin saat dihubungi, Sabtu (03/10) pagi.

Kesehatan dan keselamatan masyarakat, menurut Lutfi, merupakan hukum tertinggi yang harus dipenuhi.

Terlebih situasi saat ini yang masih pandemi Covid-19 dan masih tingginya kasus positif, dinilai Lutfi tak seharusnya dimanfaatkan sebagian pihak untuk kepentingan dan keuntungan sendiri.

Meskipun sebagian besar kelurahan di Kota Banjarmasin sudah di klaim zona hijau, hal itu tak bisa jadi patokan untuk membuka lagi bioskop yang merupakan tempat hiburan.

Apalagi situasi di dalam bioskop berpotensi tidak terkendali, kendati diklaim akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Misalnya pemeriksaan suhu tubuh saat masuk, jaga jarak di antrean tiket, hingga memisahkan tempat duduk antar penonton.

"Siapa yang bisa menjamin? Oke pas masuk mereka duduknya selang-seling, tapi ketika film mulai dan lampu studio dimatikan, kita tidak bisa menjamin mereka tidak dekat-dekatan," tambahnya Lutfi Saifuddin.

Terlebih jika yang datang adalah pasangan muda-mudi atau secara berkelompok, bukan tidak mungkin protokol kesehatan untuk jaga jarak ketika di dalam studio bioskop tidak diindahkan.

Hal ini yang diharapkannya dapat menjadi pertimbangan bagi manajemen bioskop tersebut agar tidak gegabah membuka tempat hiburan yang sudah tutup sejak pandemi Covid-19 merebak di Kalimantan Selatan.

"Kita khawatir nanti akan timbul klaster bioskop," pungkasnya.