Panel Surya

Xinyi Group Investasi di Kepulauan Riau, Menteri ESDM: Masih Proses

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menanggapi rencana Investasi Xinyi Group di Rempang Eco-City, Kepulauan Riau.

Arsip foto - PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), melalui anak usahanya PT Halmahera Persada Lygend (PT HPL), Maluku Utara akan memproduksi nikel sulfat merupakan yang pertama di Indonesia dan terbesar di dunia dari sisi kapasitas produksi, Rabu (24/5/2023). Foto: ANTARA

apahabar.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif berkomentar soal rencana investasi Xinyi Group di Rempang Eco-City, Kepulauan Riau.

Arifin menegaskan, rencana investasi pembangunan pabrik kaca dan solar panel di Kepulauan Riau oleh Xinyi Group sedang dalam proses pembicaraan. Kendati begitu, ia tak ingin menjelaskan lebih detail soal rencana investasi tersebut.

"Masih dalam proses," ujarnya singkatnya saat ditemui di Hotel Bidakara, Rabu (26/7).

Baca Juga: Penurunan 358 Juta Ton Emisi, Menteri ESDM: Akan Tercapai di 2023

Sebagai informasi, Xinyi Group merupakan perusahaan terkemuka dalam industri kaca dan solar panel asal China yang berlokasi di kota Wuhu. Xinyi Group dikabarkan segera membangun fasilitas hilirisasi pasir kuarsa atau pasir silika di Kawasan Rempang Eco-City yang terletak di Batam, Kepulauan Riau.

Rencana itu direspons oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia lewat kunjungannya ke fasilitas produksi Xinyi Group di Wuhu, China, Selasa (18/7).

“Saya lihat Xinyi adalah salah satu pemain yang terbesar di dunia yang insya Allah akan melakukan investasi di Indonesia, di Rempang,” ujar Bahlil dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (19/7).

Baca Juga: Produsen Kaca asal China Bangun Hilirisasi Pasir Kuarsa di Batam

Bahlil mengungkapkan kunjungan itu sekaligus mencerminkan komitmen pemerintah untuk terus mendorong hilirisasi dalam berbagai sektor industri. Selain itu, ia menjelaskan Indonesia berpotensi menjadi salah satu penyuplai panel surya terbesar dunia dengan memanfaatkan cadangan pasir kuarsa atau pasir silika yang dimiliki.

"Kita itu punya cadangan pasir kuarsa salah satu terbesar di dunia. Kita punya kuarsa dan pasir silika. Nah ini adalah bahan baku utama untuk membangun kaca, sama panel surya. Ke depan dunia itu kan green energy, pasti mereka membutuhkan ini," katanya dalam paparan realisasi investasi triwulan II 2023 di Jakarta, Jumat (21/7).

Bahlil menjelaskan sebagaimana arahan Presiden Jokowi, ia telah berkoordinasi dengan kementerian teknis, BP Batam, serta pemilik lahan untuk mendukung rencana investasi investor China itu.

Mantan Ketua Umum Hipmi itu menyebut pabrik kaca dan panel surya yang akan dibangun Xinyi Group, nantinya menjadi pabrik terbesar keduayang dibangun setelah fasilitas utamanya di China. Menurut Bahlil, pabrik tersebut nantinya akan membuat Indonesia menjadi salah satu negara penyuplai panel surya terbesar dunia.