Wow! ITS Sabet 3 Penghargaan Internasional di Bidang Robotika

ITS kembali torehkan prestasi di tingkat internasional. Kampus ini berhasil sabet tiga juara sekaligus dalam bidang robotika.

Tim Bayucaraka ITS sabet 3 juara internasional di bidang robotika (Foto Dok ITS)

apahabar.com, SURABAYA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali torehkan prestasinya di tingkat internasionl. Kampus ini berhasil menyabet tiga juara sekaligus di bidang robotika dalam ajang Singapore Amazing Flying Machine Competition (SAFMC) 2023 pada Sabtu (1/4).

Pilot utama Bayucaraka ITS Martin Adytia menerangkan, kompetisi ini terbagi menjadi 8 kategori. Tim Bayucaraka ITS mengikuti 2 kategori, yakni Semi-Autonomous (D1) dan Autonomous (D2). Serta mengirimkan 3 divisi.

“Kami berhasil meraih juara 1 kategori Autonomous (D2), serta juara 2 dan juara 5 kategori Semi-Autonomous (D1),” ungkap Martin melalui keterangan tertulis, Senin (3/4).

Baca Juga: Top! Tim ITS Pertahankan Juara Dunia Kontes Robot Kelima Kalinya

Mahasiswa Departemen Teknik Elektro itu mengatakan bahwa kunci perolehan kemenangan pada kompetisi ini adalah inovasi pada robot. Pertama, pada kategori Semi-Autonomous (D1), tim Bayucaraka ITS menciptakan alat kontrol berupa wearable device bernama Exokinesis. 

“Alat itu didesain menggunakan sensor sudut dan tombol-tombol untuk menggerakkan dua drone sekaligus,” terang Martin.

Sementara pada kategori Autonomous (D2), tim tersebut menambahkan inovasi pada algoritma misi. Tujuannya agar drone dapat menyelesaikan misi dengan cepat dan presisi. 

“Kami juga menyuguhkan baterai hotswap, di mana sistem drone tidak perlu dimatikan apabila bertukar ke baterai baru,” paparnya.

Baca Juga: ITS Loloskan 1.331 Calon Mahasiswa dari SNBP, Teknik Informatika Masih Jadi Favorit

Setelah berinovasi pada robot tersebut, kedua tim harus berhadapan dengan tim lawan untuk menyelesaikan misi tic-tac-toe. Misi itu mengharuskan drone terbang melewati lintasan yang telah ditentukan sembari membawa bean bag.

Objek yang dibawa itu selanjutnya harus dijatuhkan pada kotak berukuran 3x3 meter di ujung lintasan. Proses tersebut dilaksanakan secara berulang pada babak perempat final, semifinal, dan final. 

"Apabila suatu tim dapat membentuk garis vertikal, horizontal, atau diagonal terlebih dahulu, maka tim tersebut akan dinobatkan sebagai pemenangnya," terang Martin.

Baca Juga: Hyundai Perkenalkan Robot Pengisian Daya Otomatis untuk Mobil Listrik

Setelah semua sesi dilaksanakan, masuklah pada tahap penilaian akhir. Martin berujar bahwa pemenang pada setiap kategori dipilih berdasarkan akumulasi poin tertinggi. 

“Dengan akumulasi itulah, tim Bayucaraka ITS akhirnya berhasil membawa pulang tiga gelar juara,” tutur mahasiswa asal Batam itu.