WhatsApp Di-Hack, Pengacara Kondang Fauzan Ramon Lapor Polisi!

WhatsApp pribadinya di-hack, pengacara kondang Fauzan Ramon melapor ke Ditreskrimsus Polda Kalsel, Selasa (11/4) pagi.

WhatsApp pribadinya di-hack, pengacara kondang Fauzan Ramon melapor ke Ditreskrimsus Polda Kalsel, Selasa (11/4) pagi. Foto-apahabar.com/Robby

apahabar.com, BANJARMASIN - WhatsApp pribadinya di-hack, pengacara kondang Fauzan Ramon melapor ke Ditreskrimsus Polda Kalsel, Selasa (11/4) pagi.

"Hari ini saya melaporkan kasus penipuan online dengan mencatut nomor WhatsApp pribadi saya," ucap Fauzan Ramon kepada awak media.

Sebagai warga negara Indonesia yang baik, ia pun membawa perkara ini ke ranah hukum.

Tujuannya agar tidak ada kata pembiaran terhadap tindak pidana atau kejahatan.

"Saya melaporkan kasus ini agar tidak ada kata pembiaran terhadap kejahatan," katanya.

Ia meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus penipuan online dengan modus meretas WhatsApp korban.

"Kemudian menghubungi kerabat saya dan meminjam sejumlah uang," ungkapnya.

Sejauh ini, sudah ada tiga kerabatnya yang menjadi korban penipuan tersebut. Total kerugian mencapai Rp25 juta.

"Terbaru, keluarga saya mentransfer uang sebesar Rp10 juta," ujarnya.

Ia mendesak Kapolda Kalsel beserta jajaran untuk turun tangan menyelesaikan permasalahan tersebut.

Mengingat, kejahatan ini dinilai sangat meresahkan masyarakat. Terlebih menjelang Idulfitri 1444 Hijriah.

"Kasihan masyarakat yang menjadi korban kejahatan ini. Apalagi menjelang lebaran. Jadi jangan dianggap masalah kecil," cetusnya.

Kronologis

Pengacara kondang, Fauzan Ramon. Foto-apahabar/Robby

Sebelumnya, Fauzan menjadi korban penipuan oleh orang tak dikenal melalui pesan WhatsApp pada Jumat (7/4).

"Saya tak kenal nomornya karena tak terdaftar dalam telepon saya. Namun ada kiriman undangan dan saya buka, karena khawatir undangan dari klien saya,” ujar Fauzan, Senin (10/4) kemarin.

Tak berselang lama, telepon genggam pengacara kondang tersebut tak bisa digunakan lagi. Semua datanya pun raib.

“Saya baru sadar beberapa saat kemudian. HP saya langsung tak bisa digunakan. Beberapa teman saya mulai dari pengusaha batu bara, klien hingga pejabat termasuk Kapolda Papua menghubungi saya untuk mengkonfirmasi karena saya meminta uang,” katanya.

Untuk mengelabui korban, pelaku mencatut nama Fauzan Ramon dan mengaku sedang menjalankan ibadah umrah serta berada di Madinah sehingga memerlukan uang pinjaman.

Padahal Fauzan sendiri tengah berada di Banjarmasin dan tak pernah meminta sesuatu kepada siapapun termasuk mereka yang menjadi sasaran pelaku.

“Jadi saya mengingatkan kepada masyarakat agar waspada dengan aksi kejahatan. Jika menerima pesan entah SMS atau WA yang tidak dikenal dan ada tulisan APK agar jangan dibuka. Patut dicurigai itu adalah penipuan,” ungkapnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar waspada dengan segala bentuk penipuan.

"Jika merasa ragu maka konfirmasi kepada pihak yang terkait misalnya Bank jika terkait perbankan atau kepada yang bersangkutan jika terkait dengan orang," ujarnya.

"Kejahatan selalu mengintai dan pelaku memiliki banyak modus untuk menyasar korbannya," tutupnya.