Kalsel

Water Boombing Mahal, BPBD Kalsel: Masyarakat Jangan Bakar Lahan

apahabar.com, BANJARBARU – Berdasarkan data dari Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan (Kalsel), hingga 21…

Kepala BPBD Kalsel, Wahyudin saat ditemui di Kantor BPBD Kalsel, Kamis (22/08). Foto – apahabar.com/Nurul Mufidah

apahabar.com, BANJARBARU - Berdasarkan data dari Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan (Kalsel), hingga 21 Agustus telah terjadi 1.509 hektar lahan terbakar di daerah ini.

Dan untuk melakukan pemadaman kebakaran lahan yang parah, Kalsel mendapatkan bantuan dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Pusat sebanyak 3 buah helikopter untuk melakukan water boombing penanganan karhutla tersebut.

Kepala BPBD Kalsel, Wahyudin mengatakan saat ini ada 1 heli untuk water boombing sudah habis jam terbangnya.

"1 Heli Boombing sudah habis masa jam terbangnya, besok saya akan lapor ke pusat untuk segera diperpanjang,"ujarnya kepada apahabar.com, saat ditemui di Kantor BPBD Kalsel, Kamis (22/08) siang.

Ia mengungkapkan, heli boombing digunakan hanya pada saat keadaan darurat saja karena biayanya yang mahal.

“Untuk biaya operasional heli boombing sekali terbang kami (BPBD) tidak tahu secara pasti, karena BNPB tidak pernah menyampaikan,” ujarnya lagi.

“Akan tetapi jika mendengar isu yang beredar untuk 1 jam sekitar 30 juta. Sedangkan sekali terbang bisa sampai 4 jam berarti jika di total 4 jam dikali 30 juta ya 120 jutaan,” paparnya.

Dengan mahalnya biaya yang dikeluarkan untuk 1 kali water boombing, ia mengharapkan masyarakat tidak melakukan pembakaran liar.

“Jadi petugas kami terus melakukan patroli untuk tidak ada nya kebakaran yang disebabkan oleh manusia karena dana untuk pemadaman itu mahal,” sambungnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, dengan tidak membakar lahan secara liar, maka dana akan digunakan untuk kegiatan yang lebih bermanfaat kepada masyarakat.”Lebih baik dana untuk pemadaman itu dipakai untuk kegiatan yang penting, dari pada pemerintah meanggarkan untuk pemadaman,” ucapnya.

Untuk diketahui, walau kejadian kebakaran hutan dan lahan di Kalsel sangat banyak namun sampai saat ini masih dapat ditangani dengan baik sehingga tidak terjadi kabut asap yang parah.

“Di Kalsel ini masih terkendali kabutnya sehingga masih tidak terjadi ISPA (Infeksi saluran Pernafasan Atas), seperti ujar paman Birin, Kalsel mengepung asap bukan dikepung asap,” pungkasnya.

Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Aprianoor