Waspadai Lahar Dingin Usai Erupsi Gunung Semeru

Erupsi Gunung Semeru pada Minggu 4 Desember menyisahkan sejumlah permasalahan.

Aliran Lahar dingin Gunung Semeru di Besuk Bang, wilayah Kecamatan Tempursari Lumajang. Foto-Istimewa

apahabar.com, LUMAJANG - Erupsi Gunung Semeru pada Minggu 4 Desember menyisahkan sejumlah permasalahan. Selain material yang menutupi sebagian besar wilayah Dusun Kajar Kuning, Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, material yang terbawa lahar dingin juga mengalir ke arah Besuk Bang, wilayah Kecamatan Tempursari.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq menjelaskan, hujan yang mengguyur kawasan Gunung Semeru menyebabkan banjir lahar dingin yang membawa material sisa erupsi.

Berbeda dengan tahun lalu, lahar dingin kali ini juga mengalir ke arah Kecamatan Tempursari, dan hal tersebut perlu diwaspadai lantaran belum pernah terjadi selama beberapa tahun terakhir.

"Lahar dingin ada yang mengarah ke Tempursari, kita mendapatkan kabar laharnya mengarah ke sana, tahun lalu tidak. Alirannya pecah jadi tiga, salah satunya besuk bang. Ini juga perlu diantisipasi," jelasnya, mengutip Liputan6.com, Selasa (6/12).

Ia menambahkan, material yang dimuntahkan Gunung Semeru kali ini juga berimbas pada bertambahnya material di jalur aliran lahar Gunung Semeru.

Oleh karena itu, pihaknya akan segera melakukan pembersihan dan normalisasi di titik yang dianggap penting untuk segera di bersihkan, salah satunya di jalan Dusun Kajar Kuning dan beberapa jembatan limpas yang sudah tertutup material lahar dingin.

"Besok sudah mulai bekerja, tapi kondisinya kita antisipasi betul. Ini masih panas," imbuhnya.

Selanjutnya, bupati juga turut mengimbau masyarakat yang tidak berkepentingan untuk tidak mendekat di area jalur lahar dingin, apalagi saat kondisi hujan.

Relokasi Aman

Bupati Lumajang Thoriqul Haq membantah tempat relokasi warga terdampak erupsi Gunung Semeru berada di zona merah. Dia memastikan relokasi warga terdampak erupsi Gunung Semeru tahun 2021 aman dari erupsi.

"Saya tegaskan bahwa untuk wilayah tempat relokasi itu adalah zona hijau, bukan zona merah," ujar Thoriq, Senin (5/12/2022).

Thoriq mengungkapkan, memilih tempat relokasi warga terdampak erupsi Gunung Semeru pada 2021 penuh dengan kehati-hatian. Sehingga, ada beberapa tahapan yang harus dilalui dan dipastikan bahwa itu aman.

Salah satu tahapannya adalah rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi terkait zona hijau. Kemudian proses selanjutnya ditindaklanjuti oleh surat dari Kementerian Kehutanan dan lainnya.

"Nah, kalau itu masuk zona merah, ngapain ditindaklanjuti dijadikan tempat relokasi warga, kan bahaya," ucap Thoriq.

Thoriq meminta masyarakat tidak mudah percaya terhadap informasi, yang disebarkan oknum tidak bertanggung jawab. Sebelumnya, beredar informasi bahwa kawasan relokasi termasuk lokasi tidak aman dari bencana erupsi Gunung Semeru.

"Jadi saya tegaskan, bahwa wilayah relokasi aman, karena wilayah tersebut tidak dialiri lahar. Aliran laharnya tidak ke Desa Sumbermujur, tetapi melalui Supiturang, Curahkobokan, Kamar Kajang dan Bondeli," ujarnya.