Diabetes

Waspadai Konsumsi Gula, Berisiko Diabetes dan Alzheimer

Gula darah tinggi dapat membuat otak lebih aktif dan menyebabkan pelepasan zat yang disebut beta-amiloid yang berhubungan dengan Alzheimer.

Terlalu Banyak Konsumsi Gula Berisiko Terhadap Alzheimer. Foto: Kolase

apahabar.com, JAKARTA - Gula darah tinggi dapat membuat otak lebih aktif dan menyebabkan pelepasan zat yang disebut beta-amiloid yang berhubungan dengan Alzheimer.

Alzheimer merupakan kelainan otak yang mempengaruhi kemampuan mengingat hingga melakukan aktivitas sehari-hari. Bentuk demensia yang umum terjadi pada orang lanjut usia, namun mungkin akan berkembang sejak usia 30-an.

"Alzheimer diakibatkan dari kondisi kesehatan yang tidak optimal dalam jangka waktu lama," ujar Dr. David Merrill, seorang direktur di Pusat Kesehatan Otak, di Santa Monica, California, dilansir Medical News Today, Selasa (17/10).

Studi tahun 2022 menemukan hubungan antara asupan gula tinggi dan peningkatan risiko Alzheimer di kalangan wanita. Mereka yang mengonsumsi gula berlebihan memiliki peningkatan risiko terbesar.

Ketika gula darah tinggi dapat membuat otak lebih aktif dan menyebabkan pelepasan zat yang disebut beta-amiloid, yang sering dikaitkan dengan Alzheimer.

Penelitian yang dilakukan di Universitas Wake Forest, California bagian Utara ini menunjukkan bahwa peningkatan kadar gula darah berkontribusi terhadap peningkatan produksi beta-amiloid di otak, salah satu penyebab Alzheimer terjadi.

Penelitian ini mengidentifikasi sensor metabolisme yang disebut saluran ATP yang terdapat dalam neurom, yang terhubung dengan perubahan metabolisme, aktivitas saraf dan produksi beta-amiloid di otak.

Saluran ATP merupakan sumber energi penting untuk kelangsungan hidup sel dalam tubuh. Jika tergangu akan berdampak pada fungsi otak secara keseluruhan.

Temuan terbaru ini juga menjelaskan mengapa pasien diabetes berisiko tinggi terkena Alzheimer. Hal ini karena gula darah yang tinggi mendorong pembentukan plak beta amiloid.

"Mengedukasi pasiaen menenai makanan yang berdampak pada kadar gula darah dapat membantu menghindari diabetes dan mencegah Alzheimer," kata Dr. Merrill

Mengurangi Gula Untuk Mencegah Alzheimer
Ilustrasi Minuman Manis. Foto: Freepik

Dalam sebuah studi tahun 2021, menemukan risiko lebih tinggi terkena Alzheimer pada semua jenis demensia dan stroke, pada orang yang mengonsumsi gula terlalu banyak, terutama dalam bentuk minuman.

Berdasarkan Kementerian Kesehatan RI (Kemkes), batas gula per hari seseorang adalah 50 gram (4 sendok makan) gula, dan untuk penderita diabetes tidak lebih dari 50 gram gula per harinya.

Beberapa cara dapat diialkukan untuk mengurangi gula dalam kehidupan, seperti mengurangi penggunaan gula dalam keseharian seperti saat memasak dan membeli minuman manis lainnya, selain gula hindari madu dan perisa lainnya.

Lebih baik untuk memilih buah segar, buah kering atau beku dibandingkan buah dalam kemasan. Jika ingin mengonsumsi buah dalam kaleng, Anda dapat mencuci buah terlebih dahulu dan mengeringkannya.

Seorang penderita Alzeimer mungkin mengalami kehilangan indra perasa dan penciuman, sehingga membuat makan jadi kurang nikmat. Sehingga ditakutkan kurangnya asupan yang masuk pada tubuh mereka.

Anda dapat mengecek tabel nutrisi pada sebuah kemasan, memilih produk yang rendah gula sangat dianjurkan.

Mengurangi gula dalam keseharian tak hanya baik untuk diabetes dan Alzheimer, namun untuk tubuh dan kesehatan lainnya.