Info Kesehatan

Waspada! Sering Kesemutan Bisa Jadi Tanda Diabetes

Kesemutan menjadi kejadian umum yang sering dialami oleh semua orang. Sebagian menganggap kesemutan sesuatu yang sepele, sehingga sering dibiarkan begitu saja.

Ilustrasi cek darah. Foto-net

apahabar.com, JAKARTA –Kesemutan adalah kondisi umum yang sering dialami banyak orang. Sebagian menganggap kesemutan sesuatu yang sepele, sehingga sering dibiarkan begitu saja.

Namun di lain sisi, kesemutan merupakan kondisi tubuh yang sedang mengirim tanda akan gejala tertentu.

Kesemutan atau yang dalam istilah medis disebut parestesia adalah keadaan di mana bagian tertentu tubuh seperti tangan, lengan, tungkai, kaki, atau beberapa tempat lain di tubuh, mengalami sensasi mati rasa atau perasaan terbakar.

Tapi, bila kesemutan terjadi secara terus-menerus, seperti seminggu sekali bahkan setiap hari, bisa menjadi tanda adanya penyakit yang cukup serius.

Berikut beberapa penyakit serius yang ditandai oleh adanya kesemutan:

Baca Juga: Hari Preeklamsia Sedunia: Mengenal Dampak dan Pencegahannya bagi Ibu Hamil

Neuropatik Diabetik

Bagi penderita diabetes harus mewaspadai diri bila mengalami kesemutan secara terus-menerus, karena bisa jadi itu adalah Neuropati diabetik.

Dilansir dari Medical News Today, kondisi demikian merupakan penyakit yang muncul akibat dari kerusakan saraf oleh penderita debetes.

Penyakit tersebut dapat menyebabkan kesemutan yang mucul dari kaki, tapi perlahan menjalar ke tubuh dan bisa dirasakan pada bagian tangan dan lengan.

Bila terjadi hal demikian segera diperiksa dan ditangani oleh dokter, kesemutan karena diabetes bisa jadi semakin parah hingga menyebabkan kerusakan saraf serius.

Baca Juga: Menyusuri Kehidupan Seniman Penyandang Disabilitas Edo Makarim dalam Pameran Lukis 'Tapak Katresnan'

Infeksi

Pada kasus tertentu kesemutan yang muncul secara terus menerus bisa jadi tanda infeksi dalam tubuh akibat

Penyakit yang timbul dari infeksi tersebut seperti herpes simpleks, HIV, hepatitis B dan C, kusta, cacar, dan penyakit Lyme.

Infeksi itu akan menyebabkan inflamasi pada saraf sehingga membuat kaki dan tangan kesemutan.

Baca Juga: Rekomendasi 4 Film dengan Tema Kesehatan Mental

Kehamilan

Ibu yang sedang dalam masa kehamilan kerap kali merasakan kesemutan. Menukil Family Doctor, kesemutan pada ibu hamil muncul saat pertengahan hingga menuju masa kelahiran.

Kesemutan biasanya muncul ketika bagun tidur atau saat ibu hamil melakukan gerakan tersentu. Kesemutan itu dapat memengaruhi hormon yang berfungsi untuk memelihara kesehatan.

Selain itu juga kesemutan muncul akibat terjadinya peningkatan berat badan pada ibu hamil. Peningkatan tersebut memaksa saraf untuk bekerja ekstra hingga mennyebabkan kesemutan.

Baca Juga: IPB: Ruang Ekspresi Tidak Selalu soal Budaya Asing

Kekurangan Vitamin

Kesemutan juga bisa terjadi akibat tubuh sedang kekurangan sejumlah vitamin tertentu, seperti vitamin E, B1, B6, dan B12 yang berfungsi untuk memelihara kesehatan saraf bisa menjadi penyebab kesemutan.

Hal itu bisa diatasi dengan menjaga asupan vitamin yang cukup dengan lebih banyak mengonsumsi buah-buahan, sayuran hiijau seperti bayam dan brokoli, atau minum suplemen yang dianjurkan dokter.

Baca Juga: Ribuan Warga DKI Kepung Monas Semarakkan Lebaran Betawi 2023

Konsumsi Alkohol

Konsumsi alkohol juga termasuk bisa menjadi penyebab dari kesemutan. Mengutip Verywell Health, konsumsi alkohol, terutama bagi yang sudah kecandungan, bisa menyebabkan kekurangan vitamin B1 atau tiamin.

Padahal tubuh sangat membutuhkan asupan vitamin B1 untuk membantu sel-sel tubuh mengubah karbohidrat menjadi energi. Vitamin ini juga membantu menjaga fungsi saraf agar tetap baik.

Mengonsumsi alcohol dapat dapat menghambat penyerapan vitamin B1 dalam sisitem pencernaan. Bahkan jika sudah menjadi pecandu, tubuh bisa terjadi defisiensi vitamin B1 hingga sindrom Wernicke-Korsakoff.