apahabar.com, BANJARBARU – Kota Banjarbaru siaga bencana. Sejumlah wilayah sudah terdeteksi rawan bencana alam seperti kebakaran hutan dan lahan serta banjir.
“Dari pemetaan yang dilakukan, wilayah Kecamatan Cempaka yang paling dominan terjadi Karhutla dan banjir. Landasan Ulin juga banyak. Untuk Liang Anggang juga ada,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjarbaru, Zaini Syahranie, Kamis (1/9).
Sepanjang tahun ini, ada belasan hektare lahan di wilayah Banjarbaru yang dilalap api. Bukan dibakar, tapi karena faktor alam.
Sebagai langkah antisipatif, Pemkot Banjarbaru menggelar apel siaga bencana di Lapangan dr. Murjani, Kamis (1/9).
Dalam apel tersebut, Wali Kota Banjarbaru, M. Aditya Mufti Ariffin, meminta seluruh elemen masyarakat untuk saling bersinergi menanggulangi bencana.
“Pemerintah tidak dapat berdiri sendiri dalam menanggulangi bencana ini. Perlu adanya keterlibatan seluruh elemen,” ujar Ovie.
Ovie menjelaskan potensi bencana alam yang mungkin terjadi di kota Idaman adalah Karhutla dan Banjir.
"Pada 2021 ada sekitar 300 titik karhutla. Walaupun tidak begitu besar. Namun, mudah - mudahan di tahun ini kita bisa menanggulangi dan mengurangi titik - titik api tersebut,” harapnya.
Selain itu, masyarakat juga perlu mewaspadai longsor dan banjir. Sebab, setiap hujan deras yang berlangsung lama biasanya menimbulkan genangan di sebagian wilayah Banjarbaru.