Info Kesehatan

Waspada Pegal dan Nyeri, Bisa Jadi Gejala Kanker Tulang

Segelintir orang seringkali menganggap rasa nyeri ataupun pegal sebagai hal yang lumrah. Padahal, itu bisa jadi pertanda bahwa tubuh mengidap kanker tulang

Ilustrasi pegal dan nyeri pada tulang. Foto: Halodoc.

apahabar.com, JAKARTA - Segelintir orang seringkali menganggap rasa nyeri ataupun pegal sebagai hal yang lumrah. Padahal, itu bisa jadi pertanda bahwa tubuh mengidap kanker tulang.

Hal itu sebagaimana diungkapkan Healthcare Communicator Kalbe Nutritionals, dr Adeline Devita. Menurutnya, gejala kanker tulang yang paling umum dirasakan orang dewasa serta anak-anak, ialah rasa pegal dalam jangka waktu panjang.

“Gejala kanker tulang yang paling umum, yaitu rasa pegal dalam jangka waktu panjang dengan intensitas meningkat setelah melakukan aktivitas berat,” ujarnya dalam Live Instagram @ptkalbefarmatbk, dikutip Selasa (18/4).

Rasa sakit tersebut, sambung Adel, terkadang tidak akan hilang meskipun telah mengonsumsi obat pereda nyeri. Bahkan, rasa sakitnya menjadi semakin parah di malam hari hingga muncul pembengkakan pada area tulang yang terkena kanker.

Sayangnya, rasa pegal dan nyeri seringkali dibiarkan begitu saja. Tak jarang pula nyeri pada orang dewasa itu disalahartikan sebagai radang sendi. Sedangkan pada anak, disalahartikan sebagai efek dari pertumbuhan tulang.

“Pemeriksaan perlu dilakukan jika ada faktor keturunan kanker tulang. Melakukan pemeriksaan tes genetik sejak dini ketika mengalami gejala tersebut, lalu periksa ke dokter,” tegasnya.

Terkait penyebab kanker tulang sendiri belum diketahui secara pasti, sehingga penyakit ini biasa disebut sebagai idiopatik. Namun, biasanya, disebabkan mutasi DNA pada sel dalam tubuh yang tumbuh secara tidak terkontrol.

Pertumbuhan sel yang tak terkontrol itu lantas membentuk tumor atau benjolan. Jika tumor tersebut ganas, maka dikategorikan sebagai kanker.

Tips Menjaga Kesehatan jika Sudah Terpapar Kanker Tulang

Adel mengatakan orang yang mengalami kanker tulang memang tak bisa sembuh seperti semula. Kendati begitu, mereka tetap bisa memiliki kualitas hidup baik seperti orang yang sehat.

Bagi orang yang sudah kadung terjangkit kanker tulang, Adel menyarankan untuk menerapkan pola makan 'isi piringku.' Mengingat, penderita gangguan tersebut akan mengalami penurunan nafsu makan.

“Menurunnya nafsu makan berpotensi menyebabkan kemunduran daya tahan tubuh. Sehingga, tubuh pun rentan terjangkit penyakit lain,” jelasnya.

Untuk menjaga pola makan sehat, salah satunya bisa dilengkapi dengan susu. Di samping itu, lengkapi pula kebutuhan karbohidrat, protein, sumber lemak baik dan serat, serta vitamin dan mineral.

“Ketika mengonsumsi susu, direkomendasikan untuk dikasih jeda sekitar dua jam dengan konsumsi obat-obatan agar tidak mengganggu fungsi dari susu dan obat-obatan itu sendiri,” papar Adel.