Kalsel

Waspada Kebakaran, Ratusan Titik Panas Masih Menghantui Kalsel!

apahabar.com, BANJARBARU – Musim kemarau belum berakhir. Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih terus menghantui. Terdapat…

Petugas BPBD Kalsel dan BPK melakukan simulasi pemadaman api di halaman Setdaprov Kalsel, Banjarbaru. Foto-Dok.apahabar.com

apahabar.com, BANJARBARU – Musim kemarau belum berakhir. Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih terus menghantui.

Terdapat 103 titik panas atau hotspot terdeteksi di sejumlah wilayah Kalsel pada hari ini, Rabu (23/10).

Lima hotspot di antaranya di wilayah Kota Banjarbaru, tepatnya di Cempaka sebanyak 1 titik dan 4 sisanya di Liang Anggang

“Rentan kepercayaannya 50 persen hingga 100 persen,” jelas kepala BPBD Kalsel, Wahyuddin kepada apahabar.com.

Titik hotspot itu berhasil terdeteksi dari macam-macam satelit. seperti National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), SNPP dan Aqua Terra.

Sampai kemarin, BPBD mencatat ada 17 kaus karhutla yang menghanguskan 29,73 hektar lahan.

“Kasus karhutla cenderung meningkat. Maka kita tidak boleh lengah,” ujar Wahyuddin.

Dari semua kejadian kebakaran di Kalsel hari kemarin, Banjarbaru paling mendominasi.

Rinciannya, 6 kasus di Banjarbaru, 4 di Tanah Laut, 1 di Tapin, 1 di Tanah Bumbu, 1 di Barito Kuala, dan 4 di HSS.

Kebakaran disebabkan oleh banyak faktor. Yang paling mengkhawatirkan adalah pembakaran jerami padi oleh para petani di persawahan untuk mempersiapkan bercocok tanam.

Menurutnya, ketika kebakaran itu terjadi di lahan gambut maka pemadaman akan sulit dilakukan.

Bicara soal lahan gambut, masih ada beberapa titik rentan terbakar, seperti di Pal 17 dan Jalan Lingkar Selatan.

“Kami masih melakukan pembasahan setiap harinya," imbuhnya.

Pemadaman api di lahan rawa gambut mengalami berbagai kendala. Kedalaman yang mencapai sekitar 5 meter dan di dalamnya terbakar lebih dari 1 meter membuat api sering kembali menyala.

"Kadang-kadang mendadak muncul asap besar dari bawah tanah, dan ketika siang cuaca panas api kembali berkobar," ungkapnya.

Untuk diketahui, data BPBD Kalsel per 22 Oktober, karhutla sudah menghabiskan sebanyak 6.405,83 hektar lahan di Kalsel.

Dengan rincian, jumlah luasan lahan terbakar sebanyak 6.190,96 hektar dengan 2.016 kasus.

Sedangkan jumlah luasan hutan terbakar sebanyak 214,87 hektar dengan 58 kasus.

Tiga kabupaten/kota teratas dengan jumlah luas kebakaran lahan didominasi oleh Kabupaten Tanah Laut dengan 1.211,4 hektar, diikuti Kabupaten Banjar dengan 1199,05 hektar dan Kabupaten Tapin dengan 928,13 hektar.

“Tetap waspada kejadian kebakaran, hotspot masih terpantau karena ini masih kemarau,” pesannya.

Baca Juga: Saat Kesulitan Air Baku, Karhutla Masih Ada di Tala

Baca Juga: Angka Karhutla di Tanbu Turun Drastis

Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Fariz Fadhillah