Bank Kalsel

Waspada Berita Hoaks, Bank Kalsel Gelar Peningkatan Kompetensi Media

Di era digital, gempuran berita hoaks yang tidak jarang menyerang Bank Kalsel, dianggap penting untuk diwaspadai.

Bank Kalsel mengajak media untuk bersama-sama melakukan antisipasi dan mengenalinya melalui acara 'Sharing Session' dengan tema Meningkatkan Kompetensi dan Menyaring berita hoaks. Foto: bakabar.com

bakabar.com, JAKARTA - Di era digital, gempuran berita hoaks yang tidak jarang menyerang Bank Kalsel, dianggap penting untuk diwaspadai.

Untuk menyaring gempuran 'berita bohong' itu

Bank Kalsel gelar 'Sharing Session'. Foto-bakabar.com

dengan tema Meningkatkan Kompetensi dan Menyaring berita hoaks pada insan media dalam gempuran era digital saat ini, Jumat (26/7) di Jakarta.

"Sekarang ini gempuran berita hoaks sangat gencar, kami berharap lewat kegiatan insan media bisa semakin kompeten dalam menyaring berita terutama berita Hoax," kata Direktur Utama Bank Kalsel Facrudin ketika mengawali sambutan.

Terkait trik menangkal berita hoaks, Inge Klara Safitri, Koordinator Kanal Cek Fakta Tempo, yang dihadirkan pada acara tersebut diantaranya menyebutkan, harus mengenali terlebih dahulu seperti apa wujud dan bentuk berita hoaks dimaksud.

"Umumnya berita hoaks itu dibuat dengan judul yang sangat menarik yang memicu pembacanya untuk menyebarkan," katanya.

Tiga upaya awal untuk mengantisipasi adalah memeriksa kredibilitas situs, mencari konten asli, audit sosial.

Salah satu cara, menurut Klara, untuk mengetahui berita itu hoaks atau tidak adalah dengan menggunakan kata kunci di mesin pencarian dengan menambahkan "in site". "Penambahan Insite juga digunakan untuk mencari data, baik data online maupun data dalam bentuk file," katanya

Penambahan 'who is' pada pencarian juga bisa sebagai upaya untuk mengenali berita hoaks.