Kalsel

Waspada Banjir, PUPRP-SDA Tala Fokus Benahi Hulu dan Hilir Sungai

apahabar.com, PELAIHARI – Untuk mewaspadai kemungkinan banjir merambah hingga Kota Pelaihari, Dinas PUPRP-SDA Tala melakukan pembenahan…

Oleh Syarif
Pintu Air di Awang Makmur Pelaihari jadi solusi pengaturan air agar tidak terjadi banjir. Foto-ahc14.apahabar.com

apahabar.com, PELAIHARI - Untuk mewaspadai kemungkinan banjir merambah hingga Kota Pelaihari, Dinas PUPRP-SDA Tala melakukan pembenahan sungai dari hulu hingga hilir.

Kabid Sumber Daya Air PUPRP Tanah Laut, Paimun, ST, Rabu (23/12) mengatakan banjir di Pelaihari merupakan isu utama yang harus dipecahkan agar dapat mengatasi banjir di masa yang akan datang.

“Dari hulu sampai ke hilir ini menjadi konsentrasi dan fokus utama kami melakukan pembenahan. Pembersihan dan penguatan tanggul sungai kita rutin,” katanya.

Ia mengakui daerah resapan air kini berkurang akibat perumahan semakin menjamur. Tidak adanya resapan air tentu karena tumbuhnya perumahan.

Seharusnya cengkungan air dan tampungan air ada, namun faktanya sudah mulai berkurang. Seperti hulu Sungai Kandangan yang berada di belakang RS Hadji Boejasin, dan daerah resapan air juga kini tak terlihat.

“Namun, demikian kita berusaha untuk mengurangi dengan upaya pembersihan sungai terus dilakukan,” katanya lagi.

Jadi lanjut dia, sudah banyak dilakukan normalisasi sungai dalam kota, dari sepanjang Sungai Kandangan, Sungai Tabanio dan juga Sungai Mina Tirta yang hulunya di Gagas Permai pun sudah dibersihkan menggunakan alat.

“Harapan kita tentu saat air mengalir air laut juga dalam keadaan surut alias tidak dalam keadaan pasang. Sebab kalau pasang, maka air akan tertahan,” beber Paimun.

Dikatakannya, sejumlah aliran sungai sudah dilakukan pendalaman, seperti Sungai Panjaratan dan Sungai Kandangan.

Sungai Kandangan wilayah pasar bawah pasar Pelaihari, sumbatan selama ini sudah diperbaiki sampai ke Karang Jawa bersih. Pembersihan menggunakan excavator.

Kemudian Sungai Kandangan di simpang 4 MIN, sudah diperbaiki drainasenya. Guna mengurangi dampak banjir.

“Kemudian maju sedikit dekat puskesmas juga sudah baik ditambah adanya sodetan yang dialirkan sampai ke Sungai Kandangan,” paparnya.

Ini merupakan upaya konkret yang dilakukan. "Kami belum bisa berbesar hati, kita harus terus bekerja lagi agar kita bisa mengurangi bencana banjir," tekannya.

Apalagi, untuk melakukan sejumlah perbaikan seperti pengerukan pendalaman sungai maka tergantung ketersediaan dana.

“Anggaran daerah sangat terbatas, karenanya kami lakukan koordinasi dengan PUPR Provinsi Kalsel dan Balai Wilayah Sungai Kalimantan II supaya kita terbantu. Sebab kalau mengandalkan anggaran daerah maka tidak akan tuntas,” ujarnya.

Selain itu untuk mematangkan langkah penanganan banjir, perlu dilakukan studi dan kajian untuk melihat secara riil permasalahan dan solusinya secara menyeluruh.