Mencegah Stunting

Warning, Obesitas Juga Bisa Picu Stunting

Malnutrisi tak melulu soal kekurangan gizi, nyatanya obesitas juga termasuk di dalamnya.

Pregnant Woman Sitting On Bathtub (Pexels.com/lucas mendes)

apahabar.com, JAKARTA - Malnutrisi tak melulu soal kekurangan gizi, nyatanya obesitas juga merupakan salah satu indikator malnutrisi.

Prof. DR. Dr. Nurpudji A.Taslim,MPH,SpGK(K) perwakilan Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) menjelaskan, jika obesitas masuk dalam kategori malnutrisi.

“Namanya Mal, berarti tidak tepat, malnutrisi berarti kekurangan, kelebihan, dan ketidakseimbangan gizi, jadi kalau ibu hamil obesitas, maka ini bisa memicu preeklamsia,” tuturnya pada Kamis, (2/3). 

Baca Juga: Konsumsi Ikan Lele Bisa Mencegah Stunting, Ahli Gizi: Proteinnya Tinggi!

Dr. Nurpudji menegaskan ibu hamil yang mengalami preeklamsia bisa berdampak buruk bagi kesehatan janin, yakni pertumbuhan janin terhambat, oligohidramnion, dapat pula meningkatkan morbiditas dan mortalitas 

“Dalam artian ini bisa berdampak pada tumbuh kembang anak yang ada di dalam kandungan,” ungkapnya.

Baca Juga: Tekan Stunting di DKI Jakarta, Pj Heru Minta Maksimalkan Monitoring Posyandu

Menurutnya stunting terjadi akibat dari terlambatnya deteksi dan penanganan. Maka ia menganjurkan pada ibu hamil untuk rutin melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan, termasuk mengetahui seberapa cukup nutrisi yang ada dalam tubuhnya. 

“Persoalan stunting ini kan terlambat memutuskan, terlambat penanganan, terlambat mendeteksi,” kata Taslim. 

“Maka kita mendorong bahwa dokter umum harus menjadi tim yang terdepan. karena pembekalan kontribusi dokter umum tidak bisa dilupakan dari penanganan stunting,” terusnya meyakinkan. 

Baca Juga: Cegah Stunting Sejak Dini, IDI Kolaborasi dengan 7 Organisasi Profesi

Sementara itu, ibu yang memiliki berat badan normal atau IMT 18,5-24,9 kg/m2 sebelum hamil, disarankan untuk menaikkan berat badan 11,3-15,9 kilogram selama hamil. Sedangkan ibu yang memiliki berat badan di atas normal atau IMT 25-29,9 kg/m2, disarankan untuk menaikkan berat badan 6,8-11,3 kilogram.

Peran pasangan dan lingkungan yang mendukung juga tidak terlepas dari keberhasilan monetasi gizi pada ibu hamil.

“Pasangan juga harus bersedia dan siaga untuk turut menjaga kesehatan ibu hamil, di sini perannya sangat krusial,” tukasnya.