Kebijakan Lalu Lintas

Warga Tolak Penerapan Sistem Satu Arah 24 Jam di Kawasan Unej

Warga Sumbersari tolak penerapan sistem satu arah (SSA) di kawasan Kampus Universitas Jember (Unej). Mereka memasang baliho di sejumlah titik.

Salah satu banner yang terpasang di Jl Kalimantan, Jember, Senin (30/10). (apahabar.com/M Ulil Albab)

apahabar.com, JEMBER - Warga Sumbersari tolak penerapan sistem satu arah (SSA) di kawasan Kampus Universitas Jember (Unej). Mereka memasang baliho di sejumlah titik.

Untuk diketahui, Pemkab Jember mulai menerapkan uji coba SSA selama 24 jam penuh mulai Sabtu (28/10). Sebelumnya, sistem SSA hanya berlangsung berkala dari pagi dan sore.

Para warga pun mengeluh. Sebab, mereka harus menempuh jarak yang lebih panjang saat sistem SSA diterapkan.

Baca Juga: Penyandang Disabilitas Kritik Penerapan Jalur Satu Arah Kawasan Unej

Kemudian, warga kawasan Jalan Nias, Halmahera, dan Bangka juga menutup akses untuk masyarakat umum pada jam tertentu. Akibatnya, masyarakat umum tidak memiliki jalur alternatif untuk memangkas jarak SSA.

"Tidak ada jalan alternatif kecuali berputar," kata Ketua RW 36 Tegalboto Kidul, Sumbersari, Abdul Kadar.

Lebih lanjut, Abdul Kadar juga sedang mengajukan hearing di DPRD Jember. Hearing tersebut disampaikan sebagai bentuk protes penolakan SSA.

Baca Juga: Kunjungan Anies Ricuh dengan Jurnalis di Jember, NasDem Minta Maaf

Menurut dia, SSA semestinya menjadi cara terakhir ketika kemacetan di jalan kawasan kampus susah terurai. Sebab, penataan parkir di bahu jalan sudah cukup mengurai kepadatan arus lalu lintas.

"Harusnya jadi alternatif terakhir, ketika sejumlah upaya yang dilakukan mengalami kebuntuan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Jember Agus Wijaya belum merespon hingga berita ini dipublikasikan.