Bencana Gempa

Warga Sulawesi Tenggara Sempat Dibuat Panik Oleh Gempa Dangkal 10 Km

Gempa bumi tektonik dangkal dengan kedalaman 10 km terjadi di wilayah Kecamatan Rarowatu Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Gempa bumi tektonik bermagnitudo 3,7 sempat membuat panik masyarakat di wilayah Kecamatan Rarowatu Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra). (Foto: Antara)

apahabar.com, JAKARTA - Gempa bumi tektonik dangkal dengan kedalaman 10 km terjadi di wilayah Kecamatan Rarowatu Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra). Hal itu sempat membuat warga sekitar panik.

Keterangan BMKG seperti dilansir Antara, menyebutkan episenter gempa bumi  terletak pada koordinat 4.74 LS, 121.98 BT, terjadi pada Kamis (17/11) pukul 07.14 Wita atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 5,7 km, tenggara Kecamatan Rarowatu, Kabupaten Bombana, Sultra.

Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 5,4 Mengguncang Gorontalo Utara

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kendari, Rudin menyebutkan, jenis dan mekanisme gempa bumi bermagnitudo 3,7 tergolong gempa bumi dangkal (kurang dari 100 km).

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal di Tenggara Rarowatu, Kabupaten Bombana," ujarnya, Jumat (18/11).

Adapun dampak dari gempa bumi tersebut, dirasakan masyarakat di Bombana pada skala III MMI. Skala III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.

Baca Juga: Gempa Bumi Melanda Banten, Getarannya Hingga ke Jakarta

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Warga agar menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.