apahabar.com, JAKARTA - Warga Pekayon, Jakarta Timur rela mengantri panjang untuk mendapatkan sejumlah barang sembako dengan harga yang terjangkau, melalui program pasar murah yang digelar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Warga tersebut berbondong-bondong antri panjang untuk sembako murah itu, karena takut saat lebaran nanti, seluruh harga bahan pokok sembako meroket.
Dalam pasar murah tersebut masyarakat penerima manfaat dapat membeli telur ayam dengan harga Rp 10.000/kg, beras Rp 30.000/5kg, ikan kembung Rp 13.000/kg, daging sapi Rp 35.000/kg, daging ayam Rp 8.000/ekor dan susut UHT 24 pack seharga Rp 30.000.
"Nggak setiap bulan (ada pasar murah), ini karena mau lebaran aja jadi rame. Biasanya gak kaya gini," kata Marsih salah satu warga usai membeli kebutuhan pokok di pasar murah Pekayon, Jakarta Timur (6/4).
Baca Juga: Dua Pekan Jelang Idulfitri, Harga Komoditas di Pasar Rejowinangun Naik
Sementara itu, Rafita warga lainnya yang juga turut mengantri untuk mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau juga mengaku bahwa dirinya sangat terbantu dengan harga yang jauh terjangkau jika dibandingkan dengan harga pasar biasa.
Selain itu, hal yang membuat ramai yang peserta pasar murah Pekayon Jakarta Timur tersebut diungkapkan Rafita, juga dikarenakan kelengkapan kebutuhan pokok yang disediakan.
Pelaksanaan pasar murah tersebut, diperkirakan setidaknya diikuti sebayak 1.300 warga mengantre dan mendapatkan sejumlah bantuan pokok tersebut.
"Antrinya panjang. Lebih murah, jauh banget. Karena ini mau lebaran, udah gitu disini tempatnya komplit, gak kaya di kelurahan atau kecamatan, jadi disini lebih rame," ungkap Rafita.
Baca Juga: Pasar Murah Kebayoran Baru, Mendag: Masyarakat Dapatkan Harga Terbaik
Diketahui adanya pasar murah yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta itu bagi warga masyarakat yang kurang mampu dan memperoleh Bantuan Sosial (Bansos) seperti KJP dan Kartu Lansia.
Kelompok masyarakat tersebut dapat memperoleh bahan pokok seperti beras, telor, daging dan ikan dengan harga yang sangat terjangkau.